Halal bi halal oleh Kemenkumham. Sumber foto: kemenkumham.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Setelah menjalani puasa di bulan Ramadan, umat Islam, khususnya di Indonesia, memiliki suatu kebiasaan yang unik, yaitu halal bi halal.
Halal bi halal adalah sebuah tradisi yang mengekspresikan kebahagiaan, rasa syukur, keinginan untuk saling memaafkan, dan berintrospeksi diri.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, membeberkan, momen ini tidak akan ditemukan di negara lain, hanya ada di Indonesia.
“Tradisi ini merupakan warisan dari nenek moyang kita yang digali dari bumi pertiwi. Ini tradisi khas di Indonesia dan patut kita jaga bersama-sama,” ujar Menkumham saat menjadi pembina apel pagi pegawai yang dirangkaikan dengan halal bi halal dan silaturahmi keluarga besar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Senin (10/6/2019).
Menkumham pun merasa bangga atas terus dilangsungkannya tradisi halal bi halal di lingkungan Kemenkumham.
“Mudah-mudahan dengan kita saling ikhlas memaafkan, jalan kita pada hari-hari berikutnya lebih ringan, sehingga bekerja lebih produktif dan inovatif dalam memberi pelayanan ke masyarakat,” harap Menkumham.
Menurutnya, halal bi halal ini harus dijadikan momentum untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Marilah kita melangkah dengan semangat perubahan ke arah yang lebih baik, dalam menghadapi berbagai tantangan dan menjawab segala permasalahan masa depan,” ajak Menkumham.
Ia juga mengajak untuk meningkatkan semangat untuk kembali giat bekerja dalam memasuki semester kedua pada tahun anggaran 2019. (rilis Kemenkumham)
Editor: Ilma Amelia