Nurdin petani Kelapa Sawit di Desa Bambakoro
PASANGKAYU, mandarnews.com – Para petani kelapa sawit di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat semakin menjerit. Pasalnya, Harga Tandang Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit mereka semakin memprihatinkan. Saat ini pengepul hanya mampu membeli Rp 500/kilo dari petani.
Menurut Nurdin warga setempat, harga TBS ini anjlok dari Rp 1200 turun ke Rp.500. Kondisi ini, kata dia, akan membuat petani kelapa sawit terpuruk.
“Harga di pabrik Rp 700, tapi harga dari pengepul itu tinggal Rp 500 per kilonya,” ungkap Nurdin saat ditemui di Bambakoro, Minggu (16/12/2018).
Menurut hitungan Nurdin, dari harga TBS Rp 500/kg di lapangan ini, petani tinggal dapat Rp 300, sebab upah para pekerja itu Rp 200/kg nya.
Belum lagi harga pupuk saat ini Rp 9,5000/sak. Dalam 1 (satu) hektar, kata Nurdin, membutuhkan pupuk hingga 5 sak, sementara dalam 1 hekta itu hanya bisa dapat 1 ton TBS.
“Dari Rp 500 harga TBS itu, yang kami terima tinggal Rp300/kg, itu belum keluar ongkos pupuk dan bahan bakar untuk dipakai angkut buah kami ke jalan,” tuturnya.
Nurdin menambahkan, anjloknya harga TBS tersebut sudah berlangsung kurang lebih 6 bulan. Dari harga Rp 1200, turun ke Rp.1000, turun lagi Rp 900 hingga Rp 700 dan saat ini Rp 500.
” Kami petani di Bambakoro rata-rata berharap kelapa sawit, kalau sudah anjlok harga begini kami mau berharap apa lagi. Olehnya kami berharap pemerintah dapat menormalkan harga TBS petani,” harap Nurdin.
Reporter : Ardi