Konferensi pers gabungan komisariat HMI Majene
Majene, mandarnews.com – Gabungan dari tiga komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene, yakni Komisariat Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Komisariat Sosial dan Politik (Sospol) Unsulbar, dan Komisariat Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Bina Bangsa Majene (BBM) menggelar konferensi pers, terkait dengan adanya pemberitaan yang membuat kader ketiga komisariat merasa keberatan, Rabu (30/10/2019).
Pemberitaan yang dimaksud adalah yang termuat dalam media makassar.tribunnews.com pada Selasa (29/10/2019), bahwa Samannur Muhammad Idris, salah satu kader HMI Majene menyampaikan secara tidak langsung bahwa yang menjadi pelaku pembubaran pengkaderan pembentukan komisariat persiapan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, pembakaran logo HMI, serta penghunusan parang di lokasi pengkaderan Stain adalah gabungan dari Komisariat Ekonomi Unsulbar, Komisariat Sospol Unsulbar, dan Komisariat Stikes BBM.
Menurut Kadri, Ketua Umum (Ketum) Komisariat Ekonomi Unsulbar, tujuan konfrensi pers ini untuk mengklarifikasi pemberitaan yang sedang beredar tersebut.
“Kami yang ada di sini menganggap bahwa pernyataan Samannur yang termuat dalam pemberitaan tersebut hanya bentuk kekecewaannya karena pengkaderan dihentikan,” ucap Kadri.
Kadri pun membantah keras bahwa ia bersama kader HMI komisariat lainnya telah melakukan penghunusan parang, pembakaran logo HMI, dan bertindak premanisme saat memberhentikan pengkaderan yang berjalan.
“Kami memang melakukan pembubaran pengkaderan karena kami menganggap pembentukan Komisariat STAIN Majene dilakukan secara ilegal dan proses pengkaderan tidak dilakukan berdasarkan mekanisme dan administrasi organisasi yang berlaku,” ujar Kadri.