Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan.
Bali – Pemerintah Indonesia menyerukan semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan kesetaraan akses vaksin COVID-19 secara global, terutama bagi negara miskin dan berkembang. Hal ini disampaikan oleh Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, dalam forum Civil 20 (C20) sebagai bagian dari engagement groups forum Internasional G20.
Ini merupakan salah satu komitmen pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mendengar aspirasi masyarakat sipil dunia dalam menjalankan mandat Presidensi G20 Indonesia.
“Melalui forum C20 ini, pemerintah Indonesia menyerukan akses vaksin yang adil dan universal bagi semua negara. Pemerintah juga mendukung ketercapaian tingkat vaksinasi di atas 50-60 persen, terutama bagi negara berkembang dan negara ekonomi rendah,” kata Abetnego, dalam pidato penutup C20 Kick-Off Ceremony & Meeting, Senin (7/3), di Bali.
Sebagai informasi, menurut laporan Global Economic Prospect yang dikeluarkan oleh World Bank per 31 Januari 2022, hanya 10 persen masyarakat di negara-negara ekonomi rendah yang sudah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama. Angka ini tidak sebanding jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang tingkat vaksinasinya sudah mencapai 80 persen.
Indonesia melalui Presidensi G20 ini berkomitmen untuk mendorong dan mewakili kepentingan negara-negara berkembang. Utamanya, Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk menggalang kekuatan bersama untuk menyelesaikan pandemi dengan memastikan distribusi vaksin yang merata bukan hanya untuk negara maju, tetapi juga untuk negara berkembang, termasuk negara miskin.