Mamuju, mandarnews.com – Angka inflasi di kabupaten Mamuju jadi terendah ke-empat se-Indonesia, tren positif itu diraih Mamuju setelah berhasil menurunkan Inflasi dari 3,89 persen jadi 2,96 persen hingga akhir April 2023.
Berdasarkan data yang disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian via zoom, Rabu (3/5). Angka tersebut lebih rendah dari inflasi nasional yang turut turun ke angka 4,33 persen secara year on year (YoY) per April 2023.
Untuk itu, Tito Karnavian secara khusus mengapresiasi langka yang dilakukan Pemkab Mamuju dalam mengendalikan inflasi.
Sementara, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dalam keterangan persnya menyebut, turunnya angka inflasi itu disumbang dari sektor pangan termasuk cabe yang sempat naik pada Maret dan kembali stabil pada April 2023.
Selain itu, Sutinah juga mengaku sejumlah intervensi kebijakan termasuk pasar murah yang disebar pada sejumlah titik pada Maret jadi pengaruh untuk stabilnya harga bahan pokok.
“Salah satu hal yang sering menjadi pendorong kenaikan inflasi adalah pada sektor pangan, seperti cabe yang bulan maret lalu menjadi penyumbang inflasi. Namun dengan berbagai intervensi pada sektor pertanian dan programnya telah mulai jalan, bulan April ini komoditas cabe sebaliknya justru menjadi penyumbang turunnya inflasi,” Kata Sutinah.
Dengan angka inflasi yang rendah di Mamuju dia menggambarkan secara umum, kondisi ekonomi masih cukup stabil, sebab ketersediaan barang ataupun kebutuhan lainnya masih tetap terjaga, sehingga berdampak pada daya beli masyarakat yang masih cukup baik.
Menurut penjelasan di halaman website Bank Indonesia (BI), Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi belakangan ini menjadi headline, tidak hanya dalam negeri, tetapi secara umum di dunia. Banyak negara yang mengalami inflasi ekstreem dan terancam menimbulkan resesi.
Dari halaman kementerian keuangan dijelaskan, penyebab inflasi dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari ketidak seimbangan permintaan dan penawaran, sampai pada gejolak ekonomi dan Politik juga menjadi faktor penyebab angka inflasi.
“Alhamdulillah kita di Sulawesi Barat dan mamuju sebagai indikatornya tetap mampu menjadi yang terendah inflasinya, semoga ini dapat kita terus pertahankan,” ujar Sutinah Suhardi.