Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene, Kasman
Majene, mandarnews.com – Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene, Kasman membeberkan penyebab dan cara penanggulangan defisit yang melanda Pemerintah Daerah (Pemda) Majene.
Menurut Kasman, perencanaan pengelolaan anggaran sudah bagus tapi anggaran dari pusat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan lain yang sah mengalami kekurangan. Akibatnya, Majene mengalami defisit dengan asumsi mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
“Kita merencanakan berdasarkan pagu anggaran dari pusat ternyata di potong,” kata Kasman, Senin 2 Oktober 2017.
Pihak pemerintah pusat telah menetapkan dan akan membayar Rp 29 miliar untuk utang tahun 2016 sebanyak Rp 95 miliar. Sisanya, pihak Pemda melakukan pemotongan anggaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dua kali.
- Baca kumpulan berita tentang : Defisit Pemda Majene
Pertama pemotongan 10 persen dan terakhir 35 persen pemotongan anggaran kegiatan OPD. Namun dari target 61 miliar yang terealisasi hanya Rp 35 miliar. Penyebabnya, kata Kasman, sejumlah kegiatan OPD telah berjalan dan ada juga yang sementara berjalan sehingga pemotongan tidak sesuai target.
Pilihan terakhir untuk menutupi defisit itu adalah meminjam uang ke perbankan, dalam hal ini Bank Sulselbar. Rencana itu telah tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA – PPAS) yang telah disetujui Pemda dan DPRD.
Rencana ini akan segera dilakukan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) soal rencana pinjam uang sebanyak Rp 22 miliar. Menurut Kasman, peminjaman keperbankan akan menyelesaikan masalah tahun ini.
Jika rencana itu dilakukan, maka pihaknya akan menyediakan anggaran ada APBD tahun 2018 untuk melunasi utang tersebut dalam jangka dua bulan. Kasman mengungkapkan, bunga pinjaman itu 9 sampai 10 persen atau sekitar Rp 300-an juta.
Selain itu, potensi defisit tahun ini setelah dikurangi Rp 29 miliar mencapai Rp 84 miliar. Penutup defisit yang akan dilakukan Pemda adalah pinjaman Rp 22 miliar, hasil pemotongan Rp 35 miliar dan sisa gaji pada APBD pokok. Jadi, sisa potensi defisit sekitar Rp 16 miliar.
Kasman optimis defisit yang melanda keuangan Majene akan selesai tahun 2018. Utang Rp 22 miliar beserta bunga Rp 300 juta dan sisa potensi defisit Rp 16 miliar akan disiapkan pada APBD 2018.
“Nanti tahun depan memang akan mempengaruhi belanja kita. Semua dibayarkan tahun depan. Utang Rp 22 miliar dan Rp 16 miliar akan dibayarkan,” jelas Kasman. (Irwan Fals)
Berikut Data Lengkap Defisit Pemda Majene
Perhitungan penyelesaian asumsi defisit tahun anggaran tahun 2017 :
Pengakuan utang jangka pendek laporan hasil audit BPK LKPD tahun anggaran 2016 : Rp 95.867.476.783
Pembayaran utang melalui Perbup perubahan penjabaran APBD tahun anggaran 2017 (parsial)
- Penetapan pembayaran DAK 2016 pada APBNP 2017 : Rp 29.642.144.000
- Rp 95.867.476.783 – Rp 29.642.144.000 = Rp 66.225.332.789
Sisa utang jangka pendek laporan hasil audit BPK LKPD tahun anggaran 2016 : Rp 66.225.332.789
Penambah potensi defisit tahun anggaran 2017
- Asumsi penurunan target PAD pada APBDP tahun anggaran 2017 : Rp 3.425.530.920
- Penurunan DAU dan DBH pajak dan bukan pajak dalam APBDP tahun anggaran 2017 : 11.858.939.368
- Tambahan tunjanan dan hak keuangan DPRD : Rp. 1.500.000.000
- Gaji CPNS bidan Dinkes sebanyak 64 orang : Rp. 1.024.000.000
- Total : Rp. 17.808.470.288
Jumlah total potensi defisit 2017 : Rp 66.225.332.789 + Rp. 17.808.470.288 = Rp. 84.033.803.077
Penanggulangan defisit
- Hasil pengurangan belanja OPD : Rp 35.112.616.810
- Rencana pinjaman untuk menutup defisit pembayaran kegiatan pelayanan publik 2017 (2,48 persen dari total APBD Rp 885.603.617.503 = Rp 22.00.000.000. Batas maksimal defisit APBD tahun 2017 kategori rendah sebesar 2,5 persen sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.07/2016. Rencana pinjaman ke Bank Sukslbar : Rp 22.00.000.000
- Sisa gaji pada APBD pokok : Rp 10.117.365.449
Rp. 84.033.803.077 – Rp 35.112.616.810 – Rp 22.00.000.000 – Rp 10.117365.449 = Rp 16.803.820.768
Sisa potensi defisit 2017 : Rp 16.803.820.768
Sumber data : Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene