Ilustrasi. Sumber: Sindonews.com
Majene, mandarnews.com – Isu pemberian vaksin Covid-19 berbayar atau mandiri kepada masyarakat umum nantinya semakin menguak di tengah masyarakat.
Hal ini jelas menjadi kekhawatiran masyarakat umum ketika wacana ini betul-betul terjadi. Apalagi saat ini masyarakat umum merasakan imbas adanya pandemi Covid-19, baik dari sisi kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Terkait dengan itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majene Nasfah Rahim menanggapi bahwa sejauh ini informasi tentang itu belum ada.
“Terkait dengan adanya isu pemberian vaksin yang akan berbayar pada sasaran umum belum ada informasi sejauh ini apakah berbayar atau tidaknya. Yang jelas, semua vaksinasi masih digratiskan karena vaksinasi ini akan kami layani sampai April 2022,” jelas Nasfah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/5).
Makanya, hingga saat ini pihaknya belum bisa memberikan pernyataan lebih terkait dengan akan adanya pemberian vaksin berbayar atau mandiri.
“Jadi, isu berbayar atau tidak kami belum bisa mengatakan bagaimana karena hingga saat ini informasi yang kami terima itu pelayanannya masih gratis sampai April 2022 dan belum ada perubahan hingga saat ini,” tutur Nasfah.
Hanya saja Nasfah beranggapan, kalau pun jika nanti menjadi berbayar mungkin ketika setelah pemerintah memberikan waktu untuk ikut vaksin gratis tapi masyarakat tidak memanfaatkan sebaik mungkin.
“Mungkin jika ada kebijakan seperti itu ketika pemerintah memberikan vaksin gratis terhadap masyarakat namun masyarakat tidak memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin maka mungkin setelah itu berbayar. Sebab, saat ini kan istilahnya pemerintah yang membutuhkan masyarakat untuk divaksin. Ketika nanti ketika masyarakat yang sudah butuh vaksin dan waktu vaksin gratis pemerintah telah habis mungkin baru berbayar. Artinya, pemerintah sudah menggratiskan satu tahun lebih ini, maka kita seharusnya memanfaatkan sebaik mungkin,” tandas Nasfah.
Sementara sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mengkaji skema pemberian vaksin virus Covid-19 berbayar atau vaksin mandiri di Indonesia.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini wacana tersebut masih dalam pembicaraan.
“Kita masih mengkaji dan memfinalkan terkait rencana ini, sabar dulu,” ujar Nadia dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu (23/1) lalu.
Opsi pemberian vaksin mandiri belum sepenuhnya matang, masih dalam tahap pembahasan di pihak Kemenkes.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia