Majene, mandarnews.com – Pengawas ujian jalur mandiri Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) ruangan 18 di SMAN 3 Majene mengamankan seorang oknum mahasiswi, Rabu 12 Juli 2017. Oknum bernama Miftahul Jannah (17 tahun) itu diketahui jadi joki peserta atas nama Nur Zhafirah Anwar.
Saat dikonfirmasi, Miftahul Jannah mengaku jadi joki karena untuk membantu teman akrabnya. Jadi, Nur Zhafirah Anwar ujian di dua universitas yang berbeda. Di Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar dan Unsulbar dengan memakai jasa Miftahul Jannah sebagai joki.
“Teman akrabku jadi saya tidak dibayar. Minta tolong sekali karena dia (Nur Safhirah) ujian di UNM,” kata Miftahul Jannah.
Ketua Lokasi ujian, Burhanuddin juga dikonfirmasi soal pengungkapan joki ujian ini. Menurutnya, oknum mahasiswi yang diketahui mahasiswi baru Unsulbar yang baru saja lulus lewat jalur SBMPTN itu diamankan saat ujian memasuki sesi kedua.
“Ini kan berkaitan dengan dokumen negara, pelaksanan ujian itu berkaitan dengan negara. Ditemukan pelanggaran sangat berat dalam artian mengganti orang ujian, jadi joki,” kata Burhanuddin.
Burhanuddin menceritakan, awal perjokian itu terungkap saat pengawas melakukan pengecekan ulang. Akhirnya terungkap bahwa oknum mahasiswi itu jadi joki karena pada foto peserta berbeda dengan yang ikut ujian.
“Modusnya ditemukan pengawas ruangan. Ketua ruangan melapor ke saya sebagai ketua lokasi kemudian saya lapor polisi,” bebernya.
Miftahul Jannah diketahui sebagai mahasiswi baru Unsulbar yang baru saja lulus lewat jalur SBMPTN. Menurut informasi yang dihimpun, Nur Zhafirah Anwar adalah putri Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Daerah Majene, Anwar Lazim yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Majene.
Sementara itu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unsulbar, Latif Dollah mengatakan, Nur Nur Zhafirah Anwar dengan nomor peserta 616.82.0347 langsung dinyatakan tidak lulus seleksi. Sementara joki itu terancam dikeluarkan sebagai mahasiswi Unsulbar.
“Mahasiswa unsulbar itu (joki) akan dikaji sejauh mana pelanggarannya. Tentu akan diberikan sanksi, bisa teguran, skorsing atau dikeluarkan dari Unsulbar,” kata Latif Dolla yang dikonfirmasi di lokasi ujian.
Untuk pendaftar jalur mandiri, sebanyak 735 pendaftar yang mengikuti ujian dan sekitar 500 pendaftar diantaranya akan diterima. Itu pun masih akan melihat jumlah pendaftar calon mahasiswa yang lulus lewat jalur SBMPTN dan mendaftar ulang untuk memenuhi kuota penerimaan mahasiswa baru Unsulbar sebanyak 2.000 kuota. (Irwan Fals)