Debat kandidat pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam Pilakada Majene 9 Desember nanti akan dilaksanakan di Gedung Boyang Assamalewuang, Sabtu (17/10/2015) mendatang. Namun karena alasan keamanan, jumlah peserta yang bisa hadir turut menyaksikan pasangan calon yang akan berdebat dibatasi, yaitu hanya bisa dihadiri 40 orang pendukung dari setiap pasangan calon.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Majene, AKBP Sonny Mahar dalam rapat koordinasi antara event organiser pelaksanaan debat kandidat dengan KPUD, Kapolres, Dandim 1401, Panwaslu dan pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene di Aula KPUD , Kamis (15/10/2015).
Sonny Mahar mengatakan, debat kandidat merupakan salah satu kegiatan yang cukup rawan dalam rangkaian kegiatan Pilkada selain rapat umum, pencoblosan, rekapitulasi di tingkat bawah hingga rekapitulasi di KPUD. Oleh karena itu, jumlah peserta yang berasal dari pendukung dari setiap pasangan calon dibatasai hanya 40 orang.
"Kenapa harus 40? itu pun 40 terlalu banyak sebenarnya kalau memang tujuan untuk sosialiasasi supaya dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas ada waktunya yatu menggunakan siaran tunda atau live nanti tergantung koordinasi antara event organiser dengan TVRI maupun tv kabel," kata Sonny Mahar
Sonny Menambahkan, visi misi pasangan calon tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat dilain waktu dan media yang berbeda tanpa harus hadir dalam debat kandidat.
"Yang pasti apa yang menjadi visi misi program dari masing-masing pasangan calon dan komptensinya pada saat berdebat itu akan tersalurkan sebelum tanggal 9 Desember nanti dan dipastikan siarannya nanti itu tidak akan cuma sekali tapi mungkin beberapa kali," kata Sonny Mahar.
Debat kandidat pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene akan dipandu oleh moderator yang berasal dari dosen dan pakar komunikasi politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Debat pertama kali ini mengusung tema ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.(Irwan)