Pencanangan Kampung KB di Desa Botteng Utara
Mamuju, mandarnews.com – Kepala Desa Botteng Utara, Syahril memanfaatkan momentum pencanangan kampung KB di desanya untuk curhat kepada Pemerintah Daerah Kab. Mamuju. Di hadapan Bupati Mamuju serta seluruh undangan yang hadir pada pencanangan kampung KB, Senin (13/8), Syahril memaparkan kondisi Desa Botteng Utara secara umum.
Syahril menyampaikan, di Desa botteng utara terdiri dari 10 dusun masih terdapat 255 Kepala Keluarga yang tergolong masyarakat miskin dari total 531 KK. Selain itu masih terdapat 120 rumah masyarakat miskin yang tidak layak huni. Kemudian terkait dokumen kependudukan, terdapat 378 anak tidak memiliki akta kelahiran, 89 Kepala Keluarga tidak memiliki Kartu Keluarga dan 150 pasutri belum memiliki buku nikah.
“Data tersebut berdasarkan hasil rekonfirmasi dan verifikasi data yang kami lakukan selaku pemerintah desa tahun 2018, olehnya itu kami bersyukur dengan pencanangan kampung KB di Desa Botteng Utara, dengan harapan melalui kegitan ini perhatian pemerintah dapat benar-benar sampai kepada masyarakat. Kami juga berharap kegiatan kampung KB ini dapat mengangkat derajat masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan keluarga kecil sejahtera,” Papar Syahril.
Menanggapi penyampaian Kepala Desa Botteng Utara, saat memberi sambutan dan arahannya Bupati Mamuju, H. Habsi Wahid menyampaikan bahwa ia akan menidaklanjuti hal-hal yang disampaikan oleh kepala desa tersebut. Bahkan secara khusus Habsi Wahid berpesan kepada Bappepan Kab. Mamuju agar di tahun 2019 mengarahkan program kepada desa-desa yang telah dicanangkan sebagai kampung KB termasuk Desa Botteng Utara.
“Kemudian OPD, koneksikan itu, misalnya disini perlu kita bangun jalan tani, air bersih, pustu, meningkatkan pelaksanaan posyandu yang mungkin belum berjalan dengan baik. Pustu bisa terkoneksi dengan puskesmas yang ada, kemudian dari sisi pendidikan kita berharap tidak ada lagi anak-anak disini yang tidak bersekolah, dan berbagai hal lainnya tolong dikoneksikan antar OPD, ini agar pencanangan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelas Habsi Wahid.
“Saya mohon Disdukcapil berkoordinasi dengan kementrian agama untuk melakukan itsbat nikah di Botteng Utara ini, dengan demikian 300 lebih tadi yang bermasalah dengan dokumen kependudukannya dapat kita fasilitasi,” lanjutnya.
Terkait pencanangan kampung KB, Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sulawesi barat, Hj. Andi Rita Mariani memaparkan, tujuan kampung KB sejalan dengan program prioritas Presiden RI yaitu membangun dari pinggiran, kemudian merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa, juga untuk membangun karakter bangsa melalui revolusi mental.
Adapun indikator desa yang terpilih dicanangkan sebagai kampung kb yakni jumlah keluarga prasejahtera sebanyak 65 %.
“Di Desa Botteng Utara ada 120 kepala keluarga yang punya rumah tidak layak huni, kemudian ada 70% rumah yang tidak memiliki jamban, inilah indikatornya sehingga pencanangan kampung KB dilaksanakan disini,” sebut Rita.
Menurutnya, indikator tersebut yang mesti diintervensi secara bersama-sama agar pencanangan kampung KB dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (Hms. Dhl)