Kallang Mambu, kuda pintar milik Abdul Jalil beratraksi menghibur para penonton dalam Festival Saeyyang Pattu’du’ di Majene, Sulbar, Kamis (11/8).
Majene, mandarnews.com – Kallang Mambu, kuda yang berusia enam tahun milik Abdul Jalil mencuri perhatian penonton saat kegiatan Festival Saeyyang Pattu’du’ (kuda menari) di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (11/8), yang dipusatkan di Stadion Prasamya Mandar.
Kuda asal Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar ini mencuri perhatian warga karena beberapa kali berdiri (standing) saat beratraksi dengan mengangkat kedua kaki depannya.
Atraksinya menjadi perhatian penonton karena berbeda dengan kuda lainnya. Kallang Mambu saat mengangkat kedua kaki di depannya betul-betul tinggi dan mampu bertahan lama di udara hingga 10 detik lebih sehingga membuat pessawe (penunggang kuda) harus berpegang erat serta membuat para passarung (orang yang menahan pessawe) bekerja keras agar pessawe tidak terjatuh.
Menurut Abdul Jalil selaku pemilik kuda, Kallang Mambu merupakan kuda asli asal Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya membeli kuda tersebut saat masih berusia 2 tahun. Setelah saya miliki, kuda muda tersebut diajar menjadi kuda yang pintar beratraksi,” ujar Jalil.
Ia mengaku, Kallang Mambu dilatih menjadi kuda penari selama 1,5 tahun. Hingga pada umur lima tahun ke atas, ia pun mulai diikutkan lomba ataupun Festival Saeyyang Pattu’du’ seperti saat ini.
Berkat kerja keras Jalil, kuda pintar ini meraih peringkat pertama dalam Festival Saeyyang Pattuqduq di Kabupaten Polman tahun ini.
“Kalau perawatannya biasa saja, yang penting kita konsisten dan memperlakukannya dengan baik. Jadi, bisa dibilang gampang-gampang susah karena terkadang juga tergantung kudanya, kalau memang dasarnya pintar insya Allah akan baik,” kata Jalil.
Dalam pagelaran Festival Saeyyang Pattu’du’ sebagai rangkaian kegiatan Hari Jadi Majene ke-477 ini serta Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77, Kallang Mambu disewa oleh Desa Manyamba, salah satu desa di Kecamatan Tammerodo Sendana, Majene.
Seperti diberitakan sebelumnya, Festival Saeyyang Pattu’du’ ini melibatkan 93 ekor kuda menari dan 35 delman.
Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah perwakilan 62 desa ditambah 20 kelurahan dari 8 kecamatan di Majene serta para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para kepala bagian Sekretariat Daerah Majene, termasuk tiga pimpinan daerah, yaitu Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah Majene. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia