Kebun anggrek Andre
MAMASA, mandarnews.com -Kebun anggrek komunitas Tondok Bakaru orsid salah satu objek wisata di Mamasa.
Komunitas Anggrek ini memiliki anggota terdiri dari pelajar berusia 15 tahun, adapula yang berprofesi sebagai guru dan anak muda putus sekolah. Hal ini diungkap Andarias (Andre) pembudaya angrek saat diwawancarai dikediamannya, Jumat (1/3).
Awal desember 2016, Andre mulai mengumpulkan angrek untuk dibudayakan dihalaman rumah. Angrek yang ia kumpulkan hingga kini sudah ada 400 jenis.
Kata Andre, tidak ada modal awal yang digunakan dalam.mengelola kebun angrek sebab Ia mengumpulkan anggrek pesanan pelanggan.
Hasil pesanan itulah yang akhirnya bisa dikelola sampai menjadi kebun anggrek di halaman rumahnya.
Andre berharap, agar tidak ada warga atau siapapun yang melakukan penebangan liar karena anggrek melekat pada pohon-pohon kayu tidak.
Nirwan salah satu pemuda Mamasa mengatakan, dirinya mengapresiasi apa yang dilakukan Andre. Ia berharap terhadap hal yang dilakukan Andre mesti dikembangkan.
Nirwan memgaku sering melihat foto kebun anggrek di medsos dan menikmati keindahannya. Dengan menikmati gambar itu, Nirwan menjadi penasaran, sehingga berencana mengunjunginya.
Tidak hanya pesona bunga anggrek yang dinikmati, kata Nirwan, namun juga bisa mengetahui jenis-jenis anggrek kelak di kebun.(MG-2)