
Camat Wonomulyo, Samiaji (kaos hitam), membersihkan sampah dari saluran irigasi.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Sebanyak 20 ton sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan kerja bakti pembersihan saluran irigasi pasca Idulfitri yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Wonomulyo bersama masyarakat, Rabu (9/4/2025), di Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Camat Wonomulyo, Samiaji, bahkan turun langsung ke saluran irigasi dan memunguti sampah.
āPenyebab sampah menumpuk di saluran irigasi adalah rendahnya kesadaran warga yang masih membuang sampah sembarangan,ā ujar Samiaji.
Dirinya pun menyayangkan perilaku warga yang memilih membuang sampah di udara, alih-alih menimbunnya.
āSampah ini bisa dikelola andaikan warga kita mau karena sampah bernilai rupiah,ā kata Samiaji.
Tadi, lanjutnya, banyak ditemukan botol plastik yang bernilai rupiah sebenarnya, tapi warga tidak peduli dengan kebersihan.
Mirisnya, peristiwa sampah menumpuk di saluran irigasi ini bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, hal serupa juga sempat terjadi.
āKami sudah edukasi tapi hasilnya nihil, warga memang kurang sadar,ā sebut Samiaji.
Sebenarnya Polewali Mandar telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur larangan membuang sampah sembarangan, yaitu Perda Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah. Namun rupanya, regulasi tersebut belum sepenuhnya ditegakkan.
āKami berharap pemerintah lebih tegas menerapkan Perda tentang sampah. Wonomulyo sendiri kekurangan personel untuk menegakkan Perda, hanya dua anggota Satpol PP,ā ucap Samiaji lagi.
Karena itu, Samiaji telah meminta kepada Bupati Polewali Mandar untuk menambah personel.
āInsya Allah akan ditambah sekitar 20 atau 30 orang. Ini jugalah yang menjadi salah satu kendala, yaitu SDM yang kurang,ā tutur Samiaji.
Untuk mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang untuk ketiga kalinya, Samiaji mengaku akan tetap melakukan edukasi kepada warga.
Bupati Polewali Mandar, Samsul Mahmud, yang menghadiri langsung kerja bakti bersama Sekretaris Daerah, Hamdani Hamdi; para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD); dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Fahry Fadly, menyampaikan jika sampah memang menjadi kendala.
āTapi, salah satu yang mendorong banyaknya sampah di saluran irigasi adalah momentum Lebaran, bisa dilihat dari banyaknya styrofoam,ā tukas Samsul Mahmud yang akrab disapa Aji Assul ini.
Apalagi, tambah Aji Assul, air di saluran irigasi sudah setengah bulan tidak mengalir, akhirnya warga sekitar membuang sampahnya ke situ.
āInilah yang perlu disadari masyarakat. Saya sudah berkoordinasi dengan Sekda dan Camat untuk mengedukasi masyarakat soal penanganan sampah di daerah, siarkan di masjid atau membuat surat penegasan ke desa-desa,ā ungkap Aji Assul.
Namun, tegasnya, perlunya keterlibatan semua pihak, seperti desa, tokoh masyarakat, atau aktivis untuk mengedukasi warga. (ilm)