Kondisi Pasar Barra’-Barra’
Mamasa, mandarnews.com –
Tua muda berangan melihatnya
seperti ingin bersamanya
tapi sayangnya angan dan ingin
seperti angin tiada habisnya
tiada hentinya melayang
Demikian syair lagu Iwan Fals yang berjudul “Angan dan Ingin” yang mungkin sejalan dengan kondisi beberapa bangunan pasar di Kabupaten Mamasa yang belum menemukan peruntukannya.
Pembangunan pasar tentunya bertujuan sebagai pusat transaksi jual-beli masyarakat yang memberi keuntungan, baik pedagang maupun pembeli lantaran letaknya yang strategis dan mudah diakses. Hal itu pastinya menjadi harapan bersama demi terciptanya roda perekonomian dalam suatu daerah.
Ketika pusat perkotaan mulai padat dengan aktivitas pasarnya hingga menciptakan kemacetan, maka jalan yang biasa ditempuh adalah relokasi.
Langkah ini juga dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Mamasa dengan tujuan penataan kota, baik di kota kabupaten maupun kota kecamatan.
Alhasil, di beberapa kota kecamatan, yakni Tabulahan, Mambi, dan Sumarorong dampak positifnya mulai dirasakan dan mengurangi kepadatan.
Lain halnya dengan pasar di Kecamatan Tandukkalua yang setelah dibangun kendati lama tak berpenghuni, namun aktivitas pedagang sesekali mulai terlihat.
Kondisi cukup sulit menimpa Pasar Barra’-Barra’ yang sebelumnya digadang-gadang sebagai langkah alternatif untuk mengatasi kepadatan kota sehingga pasar tradisional di pusat kota direlokasi hingga sekarang belum membuahkan hasil maksimal karena banyak aspek yang menjadi pokok persoalannya.