Kondisi ruang belajar SDN No.35 Coci
Majene, mandarnews.com – Sejak beberapa puluh tahun lalu telah berdiri sebuah sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah Coci Desa Adolang. SDN diberi nama SDN No. 35 Coci. Sejak berdirinya, sekolah ini belum pernah mendapatkan rehabilitasi gedung. Sehingga kerusakan bangunan tampak di mana-mana karena dimakan usia.
Menurut Kepala Sekolah SDN No. 35 Coci, Aminuddin, S.Pd, ada dua ruang kelas rusak parah. Lantai, dinding dan atapnya sudah rusak.
“Bangunan sekolah sudah sangat butuh perbaikan. Mohon perhatian pemerintah Kab.Majene khususnya instansi terkait,” tutur Aminuddin, yang juga pernah memimpin SDN No.11 Galung ini, kepada Mandar News.
Selain bangunan mengalami kerusakan, sekolah ini juga kekurangan ruang kelas. Untuk mentaktisi ketercukupan ruang belajar, ada satu ruangan disekat menjadi dua. Sekolah ini hanya memiliki 5 ruang kelas padahal rombongan belajar ada 6.
Kendati bangunan sekolah tidak refresentatif namun semangat tenaga pendidik tidak kendor mengajar tiap hari. Padahal mereka kebanyakan tinggal jauh dari lokasi sekolah. Mereka kebanyakan tinggal di ibukota Kecamatan Pamboang.
Ke Coci Lebih Gampang Lewat Polman
Sekolah yang satu atap dengan SMPN 8 Pamboang ini terletak di wilayah pegunungan Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene. Di Kampung Coci. Coci berbatasan dengan Kab.Polewali Mandar (Polman) di pegunungan.
Meski berada dalam wilayah Kabupaten Majene tapi -saat ini- jarak tempuh ke Coci justru lebih dekat jika melewati wilayah Polman. Karena akses jalan ke wilayah terluarnya, terutama yang berbatasan dengan Coci, cukup bagus.
Ke Coci, para pejuang -pendidik anak bangsa- ini memilih jalan melalui wilayah Renggeang Kabupaten Polman. Lewat Polman, harus melewati Ibukota Kabupaten Majene lebih dahulu. Atau melewati dua kecamatan di Kabupaten Majene kemudian melewati gerbang perbatasan Majene – Polman. Selanjutnya, terus menapaki wilayah Polman hingga ke Coci.
Di wilayah Polman, mereka bisa mengendarai kendaraan roda dua dengan jarak tempuh hanya menghabiskan waktu dua jam. Setelah memasuki wilayah Coci Majene, mereka harus jalan kaki. Kendaraan mereka titip di rumah-rumah penduduk warga Polman.
Walau bisa berkendara di wilayah Polman, penjalanan ini tidak gampang juga. Sebab harus naik turun gunung dengan variasi jalan sempit-rusak-sangat rusak. Dan beberapa kali harus menyeberangi sungai. Bahkan ada sungai yang harus ditaklukkan dengan rakit bambu. Sungainya terbilang lebar-lebar. Jika hujan turun harus menunggu surut beberapa jam baru bisa diseberangi.
Tapi menempuh jalur di wilayah Polman masih lebih bagus jika dibanding di wilayah sendiri, Pamboang Majene. Padahal Coci berada dalam wilayah Kecamatan Pamboang. Dari Pamboang langsung ke Coci belum bisa menggunakan kendaraan. Jadi jarak tempuh berjalan kaki bisa sampai setengah hari. Capek deh.
Sebenarnya ada akses jalan yang pernah dirintis pemerintah Kabupaten Majene. Jalan ini satu kecamatan dengan Coci yakni poros Desa Banua Adolang – Coci. Tapi hingga kini belum juga bisa dilalui.
Masyarakat Pamboang khususnya yang berada di pegunungan Coci berharap agar akses jalan yang telah dirintis dapat dilanjutkan pembangunannya. (Jufri)