Kasatlantas Polres Majene IPTU Muslim menerima pendaftar program keselamatan berlalu lintas di ruang kerjanya, Jum’at (17/4). Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Melalui Prorgram keselamatan berlalu lintas Sat Lantas Polres Majene siap meringankan beban para pengemudi angkutan umum (sopir pete-pete) di tengah merebaknya wabah korona saat ini.
Pemerintah meluncurkan program ini dengan memberikan kepercayaan kepada Kepolisian dalam hal ini Sat Lalu Lintas untuk mendata sopir-sopir angkutan umum yang ada di daerah masing-masing.
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Majene Iptu Muslim Aslim, program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para sopir karena dengan adanya korona penghasilan mereka akan merosot. Sayangnya, bantuan ini berbatas. Ada kouta masing-masing wilayah. Untuk wilayah Kab. Majene, ada sekitar 260 kouta saja.
“Yang mendaftar atau yang memasukkan berkas saat ini kurang lebih 100 orang supir. Sejak dibukanya kemarin sampai saat ini. Itupun masih dipilah-pilah karena ada yang sudah mati simnya, mati STNKnya dan ada yang berasal dari luar Kabupaten Majene,” kata Iptu Muslim Aslim, saat diwawancarai di Ruang kerjanya. (Jumat 17/4)
Menurutnya, pembukaan pelayanan penerimaan berkas akan terus dilakukan sampai jumlah batas kouta yang ditentukan yakni sekitar 260.
“Jadi manakala kouta sudah memenuhi sampai 260, baru akan ditutup penerimaan berkasnya. Tanggalnya tidak kami tentukan, akan tetapi kita mengacu pada batas kouta, jika kami rasa kouta sudah memenuhi, baru kita tutup pelayanan penerimaan berkasnya,” jelas Iptu Muslim.
IPTU Muslim menambahkan, dengan melihat data persyaratan, data berkas yang paling diprioritaskan dari data para sopir adalah yang berdomisili di Kab. Majene, mempunyai SIM, ber KTP Majene dan bernomor kendaraan (kode mobil) Kab. Majene.
IPTU Muslim muslim melihat adanya celah yang bisa dimanfaatkan pendaftar dengan memanfaatkan double STNK.
” Jadi yang dikhawatirkan mereka mendaftar di Majene, mereka juga mendaftar di Polman jadi double. Karena bisa saja para Supir mempunyai mobil angkutan Kode Polman, dan kemudain STNKnya dipergunakan di Polman kemudian disisipkan atau dipergunakan lagi untuk keluarganya yang ada di Majene. Kan bisa saja, satu STNK dua supir, jika tidak diawasi. Padahal sasaran ini harusnya, satu mobil satu supir saja,” katanya.
Dengan adanya celah itu, pihak Satlantas Polres Majene akan sangat berhati-hati menverifikasi berkas agar program ini tepat sasaran dan tidak ada yang double menerima bantuan.
“Makanya kami juga disini catat No. STNKnya. Karena jangan sampai ada yang mempergunakan 2 kali itu foto copy STNKnya baru sama-sama domisili di sini. Jadi jika ada 1 STNK 2 orang supir, maka kita akan menelpon orang tersebut siapa sebenarnya yang punya kendaraan. Sehinga di kemudian hari tidak ada yang komplain,” tukasnya.
Lebih jauh ia juga menyampaikan, semua berkas yang tidak memenuhi syarat skala prioritas tetap akan diakomodasi. Dan akan dilaksansakan periksa berkas, untuk memastikan semua persyaratan awal memenuhi, serperti foto copy SIM, KTP, STNK, nama ibu Kandung dan No. Telpon.
Setelah cukup, data dikirim ke pusat. Kepada sopir-sopir yang lulus berkas akan ditelpon sesuai nomor telpon yang diterakan dan juga akan dipasang pengumuman di ruang lalu lintas.
Mekanisme penerimaan insentif tersebut bekerjasama dengan BRI. Data yang sudah pasti menerima akan diserahkan ke BRI untuk dibuatkan rekening. Setelah rekening dibuatkan maka nama-nama penerima beserta rekening kembali ke pihak Polres bagian Sat Lantas lalu pihak Sat Lantas yang akan menelpon para sopir penerima insentif tersebut. Para sopir tidak hanya mendapat insentif saja. Tapi ada pelatihan yang mesti diikuti. Diantaranta Safety Ready. Insentif yang akan diterima sebesar Rp 600.000,- perbulan selama tiga bulan, terhitung mulai bulan April, Mei dan Juni.
IPTU Muslim berharap, dengan adanya bantuan pemerintah yang dikoordinir oleh Polri ini, para sopir betul-bdapat menindak lanjuti dan bisa mentaati himbauan-himbauan pemerintah salah satunya dalam pengangkutan tidak terlalu ramai dan adanya jaga jarak di antara penumpang. Dan apa yang diberikan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan dengan baik. Dan meringankan beban para supir ditengah pandemi Covid-19.
” Intinya, kita berharap program dari pemerintah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik,” tutup
Iptu Muslim Aslim Kasat Lantas Polres Majene.
Pantauan mandarnews di Bagian Sat Lantas Polres Majene terlihat antusiasme para sopir pete-pete silih bergantian memasuki ruang Kasat Lantas untuk memasukkan berkas. (Putra)