Yus Yunus (kiri) sebelum tewas diamuk massa di Nabire Papua
Majene, mandarnews.com – Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Seorang perantau warga Polman, Yus Yunus (25), telah kembali ke pangkuan Ilahi. Ia telah dikebumikan di kampung halamannya di Sugihwaras Wonomulyo Polman, Selasa (25/2).
Kematian Yus menjadi perhatian publik dan viral di medsos. Hingga kini masih hangat dibicarakan. Ada yang bersimpati dan banyak yang mengecam pelaku anarkis yang menjadi penyebab kematiannya.
KPM-PM (Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mandar) termasuk yang mengecam tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok massa di Nabire Papua tersebut.
Muhammad Ikhsan Mahendra selaku Ketua KPM – PM periode 2019 – 2021 melalui WhatsApp, Jumat 28 Februari 2020 mengatakan, sangat berharap agar kiranya pihak yang berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan pelaku segera di hukum.
Muhammad Ikhsan juga menghimbau publik agar tidak melontarkan pernyataan-pernyataan provokatif yang bisa menyulut kemarahan masyarakat Polman.
“Saudara dan saudari sebangsa khususnya masyarakat Polman untuk tetap berfikir rasional dalam menyikapi persoalan ini.
“Jangan sampai kita terprovokasi dengan isu – isu yang berkembang di luar sana dan ikut serta melakukan tindakan anarkis. Karena apabila kita ikut melakukan tindakan anarkis seperti yang terjadi di Papua, kita tidak ada bedanya dengan orang- orang yang tidak manusiawi itu,” tegas Ikhsan yang akrab dipanggil Iccang ini.
Iccang berharap kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) memerintahkan Kapolda Papua agar kiranya bisa lebih tegas dan profesional dalam menjalankan tugas agar tidak terjadi hal yang serupa untuk ke depannya. Iccang menuntut agar memecat atau menindak petugas yang lalai di TKP.
“Mari kita bersama-sama mengirimkan do’a kepada saudara almarhum Yus Yunus dan semoga keluarga diberi ketabahan dan kesabaran,” tutup Ikhsan.
Yus Yunus sudah merantau selama 15 tahun di Papua dan bekerja sebagai sopir truk. Minggu (23/2), ia mengendarai mobilnya dari pedalaman menuju Kota Nabire. Namun dalam perjalanan, di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, Papua, dari arah berlawanan seorang pemotor yang melaju kencang dan menabrak seekor babi yang tiba-tiba melintas. Akibatnya, pemotor tersebut terjatuh dan terseret bersama motornya sejauh kurang lebih 15 hingga 20 meter.
Pengendara sepeda motor yang tewas karena menabrak babi kemudian diketahui berinisial DM (37) yang merupakan warga asli Papua. Ia mengendarai sepeda motor merk Yamaha MX bernomor polisi PA 5164 KA.
DM melaju dari arah Moanemai menuju arah Paniai. Menurut salah seorang saksi, Meyer, DM tak dapat menghentikan laju kendaraanya saat tiba-tiba tiga ekor babi melintas di depannya dan menabrak seekor babi tersebut.