Yus Yunus mencoba menghindari pemotor tersebut dan membanting mobilnya keluar dari jalan poros di sebelah kiri. Pemotor tewas di tempat dan juga seekor babi yang ditabraknya.
Usai lakalantas tersebut, Yus Yunus tak langsung kabur membawa mobilnya. Tetapi dia melaporkan kejadian itu di pos Brimob dan Polsek yang tak jauh dari tempat kejadian. Sebelumnya, Yus Yunus sempat memfoto korban pemotor yang telah meninggal. Ia didampingi rekannya sesama sopir yang pada saat itu beriringan.
Tak berselang lama usai melapor, anggota Brimob dan Polsek datang di tempat kejadian perkara (TKP) lengkap senjata laras panjang. Anggota polisi tersebut mencoba menenangkan massa yang tersulut emosi karena massa menduga sopir truk Yus Yunus telah menabrak pemotor tersebut hingga tewas dan babi miliknya.
Massa pun beringas memukuli Yus Yunus, meski telah berlindung dan meminta tolong dari aparat keamanan. Yus Yunus tetap menjadi bulan-bulanan sekelompok massa menggunakan batu dan kayu. Yus Yunus pun terkapar dan meninggal di tempat. Mobil dump truk yang dikemudikan Yus Yunus bernomor polisi AG 8540 KC berwarna kuning pun dibakar.
Video mengenai peristiwa yang dialami Yus Yunus yang mengaduk-aduk perasaan itu viral di media sosial. Video penganiayaan Yus Yunus pertama kali disebarkan akun Facebook Anhy Nayah yang merupakan kakak kandung korban. Dalam laman Facebook-nya, ia menyayangkan petugas kepolisian yang tidak bisa mengamankan dan memberi perlindungan terhadap adik kandungnya tersebut.
Jenazah Yus Yunus diterbangkan dari Nabire ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Senin pagi (24/2). Selanjutnya, jenazah korban dibawa di kampung halamannya di Polman dan tiba pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WITA. Yus Yunus dimakamkan di Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulbar. (diolah dari berbagai sumber)
Reporter : Putra