Simulasi tungsura di tingkat kecamatan
Majene, mandarnews.com – Dalam rangka menekan angka kejadian error dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene menggelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara (tungsura) di Tempat Pemungutan Suara (TPS), kemarin.
Bertempat di Lapangan Kelurahan Galung Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, simulasi tungsura ini dibuka secara resmi oleh Komisioner KPU Majene Divisi Hukum dan Pengawasan Muhammad Irjan Sofyan.
Turut hadir pula komisioner KPU lainnya, yakni Divisi Teknis Munawir Ridwan, Divisi Data Muhammad Subhan, dan Divisi Partipasi Masyarakat (Parmas) Zulkarnain Hasanuddin. Sedangkan Ketua KPU Majene, Muhammad Arsalin Aras tidak hadir dikarenakan sedang mengikuti rapat koordinasi di Jakarta Pusat.
Pemerintah lingkup kecamatan juga nampak dalam kegiatan tersebut, di antaranya Camat Banggae Timur, Mahdlah B. Fattah, dan sejumlah kepala kelurahan di Kecamatan Banggae Timur.
Selain melibatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), simulasi juga melibatkan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), Daftar Pemilih Khusus (DPK), dan dua orang pemilih disabilitas, masing-masing laki-laki dan perempuan.
Komisioner KPU Majene Divisi Teknis, Munawir Ridwan mengatakan, simulasi ini digelar untuk memberikan gambaran situasi TPS melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebelum memasuki tahapan bimbingan teknis (bimtek) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Tujuannya, semua hal yang berkaitan dengan teknis dan mekanisme pelaksanaan pemungutan perhitungan suara dapat dipahami oleh seluruh tingkatan penyelenggara,” ucap Munawir.
Ia menjelaskan, pelibatan DPTb, DPK, dan dua orang disabilitas adalah untuk memberikan pelatihan tindakan yang bisa dilakukan penyelenggara untuk melayani pemilih dalam menyalurkan hak suara.
Sebab itu, simulasi ini merupakan bagian penting bagi KPPS untuk mendesain lokasi TPS agar mudah diakses oleh seluruh pemilih, utamanya disabilitas.
“Contohnya, kotak suara yang idealnya bisa 30 cm dari tanah, karena kalau terlalu tinggi, pemilih yang kurang tinggi juga kesusahan,” ujar Munawir.
Katua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Banggae Timur Idham Ilyas mengungkapkan, simulasi tungsura perlu dilakukan berulang kali demi menjamin kesiapan penyelenggara terkait prosedur di TPS.
“Utamanya penyelenggara yang baru pertama kali terlibat harus bisa memahami prosedur pemungutan dan perhitungan suara di TPS,” jelas Idham.
Sementara itu, Anggota PPK Divisi Hukum, Marsudi mengatakan, simulasi juga dilakukan untuk mengurangi angka kejadian error di TPS, mengingat jumlah kotak suara Pemilu 2019 nanti ada lima. Ini memungkinkan potensi error di hari pemilihan semakin tinggi.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan agar penyelenggara lebih profesional,” sebut Marsudi.
Selain di Banggae Timur, KPU juga berencana menggelar simulasi tungsura di Kecamatan Malunda, Rabu 3 April 2019.
Reporter: Misbah Sabaruddin
Editor : Ilma Amelia