Doa bersama untuk penyelenggara pemilu yang wafat oleh KPU Sulbar
Mamuju, mandarnews.com – Duka mendalam menyelimuti jajaran penyelenggara pemilihan umum (pemilu) di tanah air, belasan penyelenggara pemilu di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan tugas pemungutan dan penghitungan suara di berbagai daerah di Indonesia.
Kelelahan pun disebut-sebut menjadi faktor utama meninggalnya para penyelenggara pemilu tersebut.
Dari belasan korban meninggal, salah satunya adalah Abdul Talib, Petugas Ketertiban (Gastib) TPS 8 Desa Lembang-Lembang Kecamatan Limboro di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Korban lainnya dilaporkan merupakan penyelenggara TPS di Provinsi Jawa Barat.
Mengutip keterangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polman, korban wafat saat tengah bertugas mengamankan jalannya penghitungan suara, 18 April 2019 jam 00:10 WITA.
Sebelum wafat, sejak 16 April 2019 almarhum telah bertugas ikut mendirikan TPS, kemudian begadang menjaga logistik pemilu.
Menyikapi kabar duka tersebut, KPU Sulbar menggelar doa bersama untuk para korban, Sabtu, (20/04/2019).
Doa bersama KPU Sulbar untuk para penyelenggara pemilu ini digelar di Aula Kantor KPU Sulbar dan dipimpin oleh Ketua KPU Sulbar Rustang, diikuti para anggota KPU Sulbar lainnya, antara lain Farhanuddin, Sukmawati, dan Adi Arwan Alimin.
Tampak hadir juga Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris KPU Sulbar Baharuddin, serta perwakilan peserta pemilu dari partai politik dan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam doa bersama yang mengawali kegiatan Bimbingan Teknis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), Ketua KPU Sulbar, Rustang mengatakan bahwa pihaknya turut merasakan duka mendalam atas wafatnya para penyelenggara pemilu saat menjalankan tugas.
“Kami mendoakan semoga arwah mereka mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, mereka rekan-rekan kami yang telah berjuang untuk terselenggaranya pemilu dengan baik,” ujar Rustang.
Anggota KPU Sulbar, Farhanuddin menyebutkan, penyelenggara pemilu yang wafat saat bertugas adalah pahlawan demokrasi.
“Semangat dan pengorbanan mereka adalah inspirasi bagi kami untuk terus bekerja menyelesaikan berbagai tahapan pemilu ke depannya,” ucap Farhanuddin.
Di samping menggelar doa bersama, Farhan, sapaan akrabnya juga menyatakan, pihaknya akan menghimpun dana bagi keluarga almarhum.
Reporter : Misbah Sabaruddin
Editor : Ilma Amelia