Menurut Abetnego, UIP akan memiliki potensi baik dalam pengembangan kerja sama di bidang pendidikan bertaraf internasional karena wilayah strategis Papua yang lokasinya dekat dan berbatasan dengan beberapa negara, antara lain Papua New Guinea, Australia, New Zealand dan negara-negara Pasifik.
“UIP perlu mengembangkan jejaring dengan perguruan tinggi dan institusi di luar negeri untuk meningkatkan positioning dan image internasional sebagaimana dengan negara tetangga terdekat dan strategis,” imbuh Deputi II.
Dalam acara Serah Terima SK Perizinan dan Soft Launching UIP, Senin (14/2), Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR menyampaikan bahwa UIP juga akan menjamin kualitas pendidikan berskala internasional bagi anak-anak Papua tanpa harus ke luar negeri.
Selain itu, UIP juga akan mendatangkan pengajar-pengajar terbaik yang merupakan anak-anak asli Papua dan para pengajar yang berasal dari luar negeri dengan latar belakang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan lokal di Papua.
“Kita semua berharap melalui pendirian UIP akan memberikan kontribusi dan manfaat yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat Papua,” kata Bambang. (KSP)