
“Kita semua dipersatukan sebagai bangsa Indonesia dengan berbagai latar belakang suku dan ras. Segala bentuk tindakan yang merendahkan martabat dengan sentimen suku dan rasa adalah penodaan terhadap komitmen kesatuan dan persatuan bangsa, yang juga merupakan pelanggaran hukum,” tegas Jaleswari.
Dalam keterangan persnya usai pertandingan, Rabu (23/2), pelatih Belitong FC Ardiles Rumbiak sangat menyesalkan tindakan rasisme yang masih terjadi kepada putra-putri Papua. Ia meminta pemerintah dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait larangan terhadap segala bentuk tindakan rasisme.
“Saya minta PSSI harus tegas dalam memberantas rasisme, karena rasisme masih terus terjadi kepada kami orang Papua,” kata Ardiles. “Rambut kita keriting, kulit kita hitam, tapi kita tetap Indonesia. Tolong berhentikan rasisme terutama di dunia sepak bola Indonesia,”.
Perlu diketahui, Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA, telah mengeluarkan ketentuan untuk menolak rasisme di dunia sepak bola yang menjadi kebijakan resmi untuk seluruh klub peserta dan para penyelenggara event pertandingan sepak bola. Misalnya, FIFA memiliki kebijakan berupa sanksi larangan bertanding dalam 10 laga bagi para pemain yang terbukti melakukan tindakan rasisme. (KSP)