Anggota TNI bersama masyarakat lakukan persiapan bangun tenda untuk membantu proses belajar mengajar siswa SDN 005 Dolo
Sigi – Bersama masyarakat, Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Reaksi Cepat-Penanggulangan Bencana (PRC-PB) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 431/SSP Divisi Infanteri (Divif) 3 Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) membangun tenda di salah satu wilayah yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah, yaitu Kabupaten Sigi, Kamis (18/10/2018).
Pendirian tenda yang dilakukan di Desa Karawana Kecamatan Sidera Kabupaten Sigi ini bertujuan untuk membantu kelancaran proses belajar siswa korban bencana alam.
Siswa yang dimaksud adalah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nomor 005 Dolo yang merupakan salah satu sekolah yang berada di daerah tersebut.
Tampak dalam kegiatan tersebut masyarakat antusias bekerja sama dengan personil TNI. Sejenak duka pun menguap dari wajah mereka.
“Kegiatan ini bertujuan agar proses belajar di SDN 005 Dolo dapat berjalan kembali seperti semula,” ujar Komandan Yonif Para Raider 431/SSP Divif 3 Kostrad Mayor Infanteri A.A Gede Rama selaku Wakil Komandan Sektor Sigi dalam siaran persnya.
Ia berharap anak-anak sebagai penerus bangsa dapat kembali menimba ilmu dengan baik.
“Selain membantu mendirikan tenda untuk proses belajar mengajar, saya juga berharap kehadiran prajurit TNI bisa mengurangi rasa trauma anak-anak korban bencana,” lanjut Danyonif Mayor Inf A.A. Gede Rama.
Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan untuk hadir di tengah masyarakat, melihat senyum dan tawa warga sembari beraktivitas bersama prajurit TNI.
Akmal (47), salah seorang warga Desa Karawana yang juga ikut membantu mendirikan tenda bersama prajurit mengaku berterima kasih atas kehadiran anggota TNI di wilayahnya.
“Sejak terjadi bencana di sini, mereka sudah berada di tengah-tengah kami, membantu dan bahkan rela meninggalkan keluarganya demi kami masyarakat Sulteng,” sebut Akmal.
Akmal melanjutkan, anggota TNI sejak terjadi gempa hingga saat ini masih berada bersama masyarakat. Ini menunjukkan bahwa duka Sulteng merupakan duka untuk semua.
Reporter : Ilma Amelia