Suasana rapat persiapan haji oleh Menag Lukman. Sumber foto: kemenag.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Proses penyiapan layanan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah selesai. Layanan tersebut mencakup akomodasi, katering, dan transportasi.
Hal ini dilaporkan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis saat rapat progres persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019M di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (7/5/2019).
Rapat ini dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali beserta jajarannya, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki.
“Progres penyediaan akomodasi, konsumsi dan transportasi jemaah haji Indonesia sudah siap 100 persen,” ujar Sri Ilham.
Layanan tersebut, lanjutnya, mencakup akomodasi di Makkah dan Madinah, transportasi bus antar kota berhajian serta bus shalawat, dan layanan katering.
“Jamaah haji tahun ini akan dilayani oleh angkutan shalawat yang hotelnya berada pada radius minimal 1000 meter dari Masjid Al Haram. Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bis dengan layanan 24 jam,” kata Sri Ilham.
Ia menjelaskan, bus yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015, kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi air conditioner (AC), global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
“Layanan bis shalawat dihentikan mulai tanggal 6-13 Dzulhijjah dan mulai beroperasi kembali pada 14 Dzulhijjah,” sebut Sri Ilham.
Terkait 10 ribu kuota haji tambahan, Sri Ilham melaporkan bahwa muassasah akan menambahkan tiga maktab untuk jemaah haji Indonesia saat berada di Mina. Satu maktab biasanya ditempati sekitar 3000 jemaah.
“Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang melakukan renovasi untuk toilet di Mina, urinoir akan ditambah delapan di setiap maktab dan akan disesuaikan dengan masukan dari Misi Haji,” ucap Sri Ilham.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis melaporkan, per tanggal 6 Mei 2019, masih ada 11.669 calon jamaah yang belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1440H. Untuk pelunasan tahap II ini, akan berlangsung hingga 10 Mei 2019.
“Proses penyiapan dokumen dan pemvisaan dimulai tanggal 2 Mei sampai 27 Juli 2019,” ujar Muhajirin.
Ia menerangkan, jamaah haji yang berangkat melalui bandara Soekarno-Hatta akan kembali diberikan layanan Fast Track di Terminal II.
Sedangkan Direktur Bina Haji, Khoirizi menjabarkan, proses bimbingan manasik haji terus berjalan dan penyiapan petugas sudah selesai.
“Sebanyak 4.100 kuota petugas haji telah didistribusikan sesuai rencana peruntukannya, termasuk kuota pengawas haji,” tukas Khoirizi.
Menteri Lukman sendiri memberikan apresiasi atas progres layanan yang disiapkan. Secara khusus, Lukman menyoroti masalah bimbingan manasik haji dan berharap untuk dicermati mengingat waktunya yang semakin mepet, termasuk buku-buku manasik haji untuk segera dilaporkan, apakah sudah sampai di tangan jemaah atau belum.
“Inovasi layanan di Arab Saudi disosialisasikan ke jemaah agar dipahami, termasuk penghentian layanan bus shalawat pada 6-13 Dzulhijjah. Informasi ini perlu disosialisasikan kepada jemaah nantinya,” pesan Lukman.
Terkait anggaran untuk 10 ribu kuota haji tambahan, Lukman meminta agar ada progres pada rapat selanjutnya. (rilis Kemenag)
Editor : Ilma Amelia