Puluhan massa aksi unjuk rasa di depan Pos Damkar Sumarorong pada Kamis pagi (21/10).
Mamasa, mandarnews.com – Puluhan massa aksi dari Aliansi Pemuda Sumarorong (APS) melakukan unjuk rasa pada dua titik yang berbeda pada Kamis (21/10). Pagi di depan Kantor Camat Sumarorong dilanjutkan di Kantor Bupati Mamasa.
Massa mendesak pemerintah daerah untuk mengaktifkan dan memungsikan pos pangkalan pemadam kebakaran (damkar) di Sumarorong.
Peserta aksi, Natali menyebut bahwa sejak didirikan lima tahun lalu, pos damkar di Sumarorong tak bekerja. Hal tersebut ditemukan dari rekam jejak kebakaran di Sumarorong yang pernah ditangani.
“Sejak berdiri lima tahun lalu, belum satu pun rekam jejak pos pemadam kebakaran di Sumarorong terlihat pada setiap musibah kebakaran yang terjadi. Ini menjelaskan jika pemadam kebakaran dan Pemkab Mamasa telah lalai dalam tugas dan fungsinya,” kata Natali.
Sementara massa aksi lain bernama Ricky dalam orasinya mengatakan, akibat kelalaian itu, pemadam kebakaran dan Pemkab Mamasa telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pemerintah Daerah dalam Memfasilitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran di Kabupaten/Kota.
“Jelas ini telah melanggar Permendagri Nomor 16 Tahun 2020 tentang kewajiban pemerintah daerah dalam memfasilitasi dan menyediakan sarana prasarana pemadam kebakaran. Kami memuntut Pemerintah Kabupaten Mamasa segera dan harus merealisasikan fungsi pos pemadam kebakaran di Sumororong,” tegas Ricky.
Puncak dari kekecewaan massa pada pos damkar di Sumarorong terjadi saat kebakaran pada 11 Oktober 2021 di Desa Sasakan, Sumarorong yang membuat salah satu rumah warga hangus tak tersisa.
Menurut Ricky, kejadian kebakaran itu tercatat sudah lima kali terjadi dalam lima tahun terakhir, tetapi tak satu pun dalam kebakaran itu terlihat upaya pemadaman dari pos damkar di Sumarorong. Bahkan, petugasnya pun tak ada.
“Ini sudah kejadian kelima sejak didirikannya pos kebakaran tapi tak terlihat aksi dari bantuan pemadam kebakaran,” tutur Ricky.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemkab Mamasa. Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Mamasa Demma Elo yang dikontak melalui WhatsApp mengaku tidak begitu mengetahui informasi
“Mohon maaf karena saya ada di Polewali sejak Rabu kemarin, jadi saya kurang info,” pungkas Demma Elo.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia