MAMASA, mandarnews.com – “Tak diikat oleh ruang dan waktu” begitulah kalimat yang pas untuk ilmu pengetahuan yang dikemas dalam kegiatan literasi oleh Gandang Dewata Pustaka di bawah tenda-tenda pengungsian di Desa Rambusaratu, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
Terik matahari mulai membakar kulit saat Gandang Dewata Pustaka dalam perjalanan dari Pusat Kota Mamasa ke arah timur kota tepatnya di Desa Rambusaratu. Setelah sampai di Halaman Kantor KPU Mamasa yang dijadikan lokasi pengungsian warga setempat tenda-tenda masih berjejer rapi dan beberapa anak sedang bermain disekitaran tenda kendati pantauan orang tua masih ketat sebagai simbol kewaspadaan terhadap gempa bumi.
“Jangan main jauh-jauh , di sekitar tenda saja kalian main,” kata Herda sambil mengawasi anaknya.
Usai melakukan perbincangan dengan beberapa orang tua sekaitan tujuan Gandang Dewata Pustaka akhirnya beberapa anak mulai berdatangan hingga memilih buku yang disukai sembari satu persatu buku dikeluarkan dari kardus.
“Saya sangat senang karena anak-anak kurang belajar di sekolah akhir-akhir ini akibat gempa bumi sehingga dengan adanya buku-buku kegiatan literasi sangat membantu anak-anak untuk tetap belajar,” kata Herda sembari ikut memilih buku, Rabu (5/12).
Ia berharap, ke depan kegiatan Literasi tetap dilakukan agar minat baca anak bertambah juga dan semakin memiliki wawasan.
Herda juga menganjurkan, buku-buku pertanian, buku mengenai agama iuga ditambah pasokannya sehingga baik anak maupun orang tua juga dapat bacaan apalagi di Mamasa sulit dapat buku-buku bacaan sedangkan literasi ini mengunjungi pembaca.
Lanjut Herda, kegiatan pustaka berjalan juga sangat menghibur anak-anak karena dapat mengisi waktu-waktu luang dengan baca buku.
Salah satu anak yang ikut membaca, Raka mengatakan, suka baca buku yang disediakan Gandang Dewata Pustaka karena banyak gambar bagus-bagus dan mudah dimengerti ceritanya.
“Saya mau jika buku-buku ini sering dibawa ke tempat kami karena baru kali ini bisa membaca buku-buku yang bagus-bagus,”katanya. (Hapri Nelpan)