Proses evakuasi korban di bawah tebing yang berada di pinggir Pantai Parappe, Minggu (7/3).
Majene, mandarnews.com – Akibat hujan deras, tanah longsor terjadi di Leppe Barat Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Minggu (7/3) sekira pukul 09:30 Wita.
Tanah longsor terjadi pada rumah kost Zoya di Leppe yang bermukim di pinggir tebing dan menelan tiga korban, satu diantaranya meninggal dunia.
Menurut saksi mata sekaligus teman korban, Tandra, saat itu ia bersama ketiga korban dan beberapa orang lainnya berada di rumah kost itu. Saat itu hujan deras, air menggenangi dapur karena pembuangan air terlalu kecil.
“Sekitar 7 orang termasuk korban, kami berinisiatif melakukan pembesaran pembuangan air agar aliran air lancar. Kami melakukan pembesaran lubang pembuangan menggunakan palu,” ungkap Tandra.
Tapi, ujarnya, karena alat terbatas sementara intensitas hujan tinggi dan air semakin tergenang, akhirnya beberapa lainnya membuang air dengan gayung.
“Beberapa menit melakukan itu, sekitar pukul 09:30 Wita tiba- tiba saja lantai dapur tersebut ambruk ke bawah karena berbatasan langsung dengan jurang,” jelas Tandra.
Akhirnya tiga orang yang berada di dapur tersebut jatuh ke jurang. Sementara jurang tersebut bagian bawahnya terdapat genangan air yang cukup dalam karena tidak adanya pembuangan air hasil dari reklamasi di bibir Pantai Parappe.
Diketahui, wanita bernama Anggun Patrias, warga Mamuju yang berkos di rumah kos itu meninggal dunia. Ia meninggal karena tertimbun reruntuhan bangunan dan tebing dalam air. Dua temannya, Imsakiah warga Mamuju dan Muh. Irfan warga lokal mengalami luka-luka dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene. Sementara Anggun yang meninggal juga berada di RSUD Majene, siap untuk diantar ke Mamuju oleh Relawan 86.
Kronologi penyelamatan dilakukan oleh Relawan 86, warga setempat, serta dari keamanan. Sekitar 30 menit penyelamat kemudian berhasil mengevakuasi dengan alat seadanya seperti tali. Sementara diketahui korban sekitar satu jam berada di bawah air.
Menurut salah satu warga setempat yang melakukan evakuasi korban, Asri, proses evakuasi cukup lama karena korban yang meninggal berada di dasar air yang tertimbun reruntuhan bangunan dan tebing.
“Sementara kedalaman air cukup dalam dan kita menggunakan alat seadanya. Setelah itu, korban langsung dibawa ke RSUD Majene untuk diberi pertolongan pertama,” tutup Asri. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia