Seekor ikan lumba-lumba atau dolphinidae terdampar di pantai Baurung Kelurahan Baurung, Kecamatan banggae Timur, Kabupaten Majene. Ikan yang dilindungi ini nyaris diperjualbelikan.
Menurut warga sekitar, ikan itu terlihat oleh anak-anak pantai Baurung sejak Senin (31/8) sore, terombang-ambing di pantai Baurung.
Pada Selasa (1/9) pagi, informasi keberadaan lumba-lumba di Baurung mengisi status pemilik akun Isra Ragany. "Anak lumba-lumba terdampar di Baurung," tulis status Isra Ragany.
Mandar News melakukan kroscek dan benar anak ikan lumba-lumba itu masih ada di Baurung. Tapi sudah tidak berada di pantai namun sudah ada di bekas galian pekerja tanggul Baurung yang terendam air. Kondisi ikan masih hidup namun nampak lemas. Pada badan dan moncongnya terdapat luka.
Lumba-lumba nahas ini sempat dilepas ke laut oleh warga setempat, namun ditangkap kembali oleh pekerja proyek tanggul. Pekerja ini -bukan warga Majene- berniat membawanya ke Makassar. Ia menolak melepas ikan yang dilindungi ini ke laut ketika Mandar News memintanya.
Mandar News segera berkoordinasi dengan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan. Tak berselang lama pengawas sekaligus penyidik perikanan, Harun, tiba di lokasi.
Segera setelah melihat kondisi lumba-lumba itu, Harun meminta bantuan nelayan untuk membawa ikan nahas itu ke tengah laut. Pekerja yang semula menahan ikan itu tidak melawan.
"Sebagai pengawas sumber daya perikanan harus melindungi hewan-hewan seperti ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegas Harun.
Menurutnya, seandainya Pemkab Majene memiliki penangkaran maka akan dikarantina dahulu lalu dilepas kembali setelah kondisinya benar-benar siap.
"Tapi karena tidak ada penangkaran maka jalan satunya-satunya harus segera dikembalikan ke tengah laut," jelasnya.
Ikan berbobot sekira 100 kilogram itu digendong oleh dua warga Baurung, Yahya (43) dan rekannya, dari bekas galian pekerja tanggul menuju perahu sandeq dengan jarak sekira 100 meter. Perahu Sandeq yang dikemudikan Yahya itu pun membawa anak lumba-lumba ke tengah laut.
"Lumba-lumba itu cukup sehat, begitu diturunkan dari perahu (Sandeq) langsung meluncur menghilang," kata Yahya sekembalinya dari membawa ikan itu ke tengah lautan.
Menurut Harun, ikan itu terdampar disebabkan oleh salah satu dari tiga yang sering menjadi penyebab.
"Yaitu pertama mungkin cuaca atau menabrak benda keras atau menghindari pemangsa," tutur Harun.
Jenis ikan lumba-lumba ini diperkirakan berumur kurang lebih 1,5 tahun sampai 2 tahun dan beratnya mencapai 100 kilogram, dan panjang hampir 1,6 meter.(Irwan)