Proses edukasi dengan dibagi bebeberapa kelompok agar lebih maksimal.
Majene, mandarnews.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo Wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menggelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Kali ini, Mafindo Sulbar bekerja sama dengan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) untuk mengedukasi ratusan peserta yang merupakan pemilih pemula.
Selama kegiatan, peserta diedukasi politik dan demokrasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, termasuk cara mengenali dan menghindari hoaks yang marak terjadi.
“Ini upaya memberikan edukasi politik, meningkatkan kualitas Pilkada, supaya pemuda itu mengambil peran dalam Pilkada,” kata Dedi Aswan, Koordinator Wilayah Mafindo Sulbar, di aula Lecture Theater Unsulbar, Sabtu (10/8).
Berbagai tools untuk pencegahan diperkenalkan dalam Sekolah Kebangsaan ini. Langkah ini dilakukan agara para peserta bisa mengenali dan mencegah penyebaran hoaks di media sosial.
Seorang peserta, Nila Adriani mengatakan, Sekolah Kebangsaan yang digelar Mafindo ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, utamanya dalam meningkatkan pemahaman tentang Pilkada, demokrasi, dan cara mendapatkan informasi akurat.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, banyak ilmu yang bisa kami daptkan, termasuk bagaimana kami gen Z dapat informasi yang riil dan akurat sehinga bisa menghindari informasi hoaks yang beredar,” kata Nila.
Sementara itu, Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung oleh Google.org dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana.
Program ini muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Dikembangkan dan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters lanjut usia (lansia) dan pre-lansia.
Mafindo sendiri adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks.
Berdiri pada tahun 2016, Mafindo memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan.
Mafindo memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoaks, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoaks, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. (Ptr)