Setelah kejadian tersebut, empat kapal nelayan membantu mencari korban. Setelah pencarian berlangsung lebih dari satu jam, korban berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi terseretnya.
“Kemungkinan teman saya telah meninggal dunia saat ditemukan karena lama di laut,” beber Rifki.
Sepupu korban, Gusti, saat dikonfirmasi di Puskesmas (PKM) Sendana 1 mengaku heran dengan kejadian tersebut karena korban cukup pandai berenang, apalagi jurusan korban juga adalah Olahraga.
“Saya cukup heran dengan kejadian tersebut karena korban tenggelam padahal korban pandai berenang. Saya juga heran karena korban ditemukan tidak jauh dari lokasi terseretnya, apalagi lokasi ditemukan itu beberapa kali telah dilalui nelayan saat mencari, tapi tiba-tiba saja langsung ditemukan di situ. Saya rasa itu cukup aneh, dan sepertinya saat itu sepupu saya semacam ada yang menyembunyikan dan menariknya,” ungkap Gusti.
Meskipun begitu, terangnya, itu adalah kuasa Tuhan. Dan mungkin itu adalah jalan yang terbaik untuk Handri.
” Kami cukup bersedih dengan kepergian Handri, tetapi mungkin itu adalah jalan yang baik untuknya, apalagi kami kenal Handri baik dan hubungan kami dengannya dekat,” papar Gusti.
Sementara guru Bahasa Inggris SMPN 2 Sendana, Guslim menyampaikan, korban membawa murid ke laut kurang lebih sebanyak 20 siswa.
“Handri bukan pertama kalinya melakukan praktik berenang di laut seperti itu,” imbuh Guslim.
Keluarga telah membawa korban ke kampungnya di Mamasa menggunakan Ambulance. Sedangkan siswa putri atas nama Maya sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene dan yang seorang lagi atas nama Putri kondisinya tidak begitu parah. (Putra)
Editor: Ilma Amelia