
Mahasiswa Majene memajang sejumlah poster dalam aksi spontanitas dan mendapatkan reaksi dari Pemkab.
Majene, mandarnews.com – Sejumlah mahasiswa Majene menggelar aksi spontanitas damai di kegiatan Safari Ramadan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene yang dilaksanakan di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (16/4).
Mereka memajang poster berisi sindiran kepada Pemkab yang mengadakan kegiatan Safari Ramadan yang melibatkan semua unsur pemerintahan di daerah.
Para mahasiswa melakukan hal ini karena menilai masih banyak polemik penting yang harusnya lebih dulu diselesaikan Pemkab, terutama mengurusi kebutuhan dasar penyintas gempa yang sampai hari ini masih tinggal di pengungsian.
Mahasiswa menganggap acara safari ini hanya terkesan buang-buang anggaran. Apalagi, banyak jajaran Pemkab, mulai dari perwakilan dinas, camat, lurah atau kepala desa serta para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang hadir dan pasti menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk biaya perjalanan dan penginapan.
Belum lagi, pelaksanaan kegiatannya diadakan di tempat yang mewah pula, sangat berbanding terbalik dengan kondisi di pengungsian Dusun Aholeang dan Rui yang masih sangat serba kekurangan.
Aksi ini pun mendapat respons dari panitia pelaksana dan berusaha menegosiasikan agar mahasiswa mencopot bentangan poster karena dianggap mengganggu ketertiban acara.
Dari hasil negosiasi, akhirnya mahasiswa sepakat untuk menurunkan posternya asalkan dapat diberikan waktu untuk audiensi dengan Bupati dan Wakil Bupati Majene.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Bupati dan Wakil Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele dan Arismunandar Kalma menemui mahasiswa dan menerima semua tuntutan dan menjanjikan bahwa Senin (18/4) akan berkunjung ke pengungsian untuk menuntaskan pembayaran listrik dan kebutuhan air bersih di pengungsian.
Seperti diketahui, sebelum para mahasiswa Majene menyindir Pemkab, tersebar undangan yang ditandatangani oleh Bupati dengan mengundang Wakil Bupati dan ibu, Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat dan ibu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat bersama ibu, unsur pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama ibu, unsur Forkopimda dan ibu, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Sekretaris Kabupaten dan ibu, Asisten Sekretariat Daerah (Setda) dan Staf Ahli Bupati dan ibu, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan ibu, Kepala Kantor Kemenag Majene, para Kepala Bagian Setda dan Kabag Setda DPRD, para camat se-Majene, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), para kepala desa dan lurah se-Majene, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Majene, pengurus Himpunan Keluarga Masyarakat Majene (HIKAM), tokoh agama, dan tokoh masyarakat Mandar Majene di Makassar.
Dalam undangan tertulis bahwa kegiatan safari dilakukan dalam rangka pertukaran arus transformasi dan informasi pembangunan di berbagai hal yang sedang digagas dan dilaksanakan Pemkab Majene melalui program Majene Unggul, Mandiri, dan Religius. (Mutawakkir/Rls)
Editor: Ilma Amelia