Amjad Al Gharra Hotel, Madinah
Madinah – Ketua Kelompok Terbang (Kloter) UPG 7 Embarkasi Makassar menggelar briefing petugas pendamping Kloter. Briefing digelar di Kamar 610 Hotel Amjad Al Gharra Kota Madinah, Selasa (21/05/2024).
Terdiri dari 3 orang petugas Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) yang terdiri dari Fiazal, Malik Candra, Kartini, 3 orang petugas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) masing-masing Dokter Emmy Ilyas, perawat Ns Hariana dan Asri Slamet. Serta satu Pembimbing Ibadah Haji (TIPIHI), H. Darmawan mengikuti pencerahan dan uraian tugas secara singkat yang dipimpin oleh Ketua Kloter Ustadz Muh. Naim.
Ustadz Muh. Naim yang menahkodai kloter UPG 7 Embarkasi Makassar mengatakan sengaja mengumpulkan petugas pendamping Kloter ini dengan alasan untuk memaksimalkan layanan kepada jemaah asal Sulawesi Barat dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji yang dimulai dari Madinah menuju Mekkah Arab Saudi.
Ustadz Naim meminta kepada seluruh petugas pendamping kloter agar senantiasa berperan aktif dan berkolaborasi serta berkoordinasi dalam melakukan pendekatan kepada jemaah untuk memandirikan jemaah dalam menyempurnakan ibadah haji mereka.
“Saya minta kepada petugas untuk sering-sering berkomunikasi kepada jemaah, masih ada sebagian jemaah terkesan malu-malu menemui petugas untuk mengungkapkan permasalahan mereka, kita datangi mereka, jangan menunggu waktu sampai jemaah menemui kita,” ujar Ustadz Naim manambahkan.
Terdiri dari tiga layanan yang menjadi harapan para jemaah itu meliputi layanan ibadah, layanan umum serta layanan kesehatan.
Adapun layanan ibadah dibawa kendali TIPIHI, layanan Umum kewenangan TPHD, serta layanan kesehatan adalah tanggung jawab TKHI.
Selain itu, untuk memenuhi kepuasan jemaah dalam menyempurnakan ibadah mereka, maka para petugas kloter saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan sesama petugas lainnya.
“Mari kita bekerja sama, kita ciptakan tim work yang solid, kepuasan jemaah sangat bergantung kepada kerja kita,” tegas naim.
Perhatian ekstra terhadap jemaah selama di Madinah harus ditingkatkan terlebih menunggu waktu pendorongan jemaah dari Madinah menuju ke Mekkah yang direncanakan hari Jum’at atau Sabtu beberapa hari kemudian. (*)