Mamuju, mandarnews.com – Disaat sejumlah perwakilan Guru honorer Pendidikan Agama Islam (PAIS) menyampaikan aspirasi pada DPRD Mamuju tentang kejelasan nasipnya. Kursi anggota dewan di ruangan aspirasi DPRD Mamuju lengang.
Dari pantauan mandarnews, sejak dibuka hingga berakhirnya rapat itu, bangku para anggota dewan terlihat lengang dan sepi, hanya empat dari 30 orang perwakilan rakyat Mamuju yang hadir, termasuk ketua Komisi III, Masramjaya yang memimpin jalannya Rapat Dengar Pendapat (RDP), Pada, Selasa, (05/7/22).
Padahal rapat tersebut merupakan sarana bagi 216 Guru honorer PAIS menyampaikan aspirasi agar pemerintah Daerah Mamuju mengakomodir mereka dalam formasi PPPK.
Ketua DPRD Mamuju Azwar Ashari Habsi pun hanya datang membuka rapat dan keluar dari ruangan, meskipun tetap berada di dalam gedung DPRD Mamuju.
Seusai memimpin RDP, tak banyak hal yang bisa disampaikan oleh Masramjaya saat dicecar awak media terkait ketidakhadiran sejumlah anggota DPRD Mamuju dalam rapat tersebut.
Meski begitu, Masramjaya mengakui menyayangkan banyak anggota Dewan yang tak hadir dalam agenda penting tersebut. Menurunya, RDP ini amat penting menyangkut masalah pendidikan dan hajat hidup para Guru honorer.
“Saya tidak tau yaa berbagai macam alasan mungkin, biasa kalau teman-teman tidak hadir karena banyak faktor sih sebenarnya, itu bisa dicek di sekretariat apakah memang lagi perjalanan dinas luar daerah atau berhalangan sakit dan sebagainya,” katanya.
Sementara, Ketua DPRD Mamuju Azwar Ashari Habsi yang dicecar wartawan pun tak berkomentar banyak saat ditanya ketidakhadiran sejumlah anggota DPRD itu.
“Kita menghargai aktivitas teman-teman yang lain, kita DPRD ini siapa saja ini itulah yang datang,” jelasnya.
Aktivitas di Ruangan Fraksi DPRD Mamuju di lantai dua juga gelap dan tak pencahayaan. Tidak ada keterangan apapun terkait yang diperoleh terkait hal tersebut.
Reporter : Sugiarto
Baca Juga : Formasi PPPK di Mamuju Tak Akomodir Guru Agama, 216 Tenaga Honorer Terancam Menganggur