Majene, mandarnews.com – Muh.Jabir, salah satu tokoh masyarakat Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene menilai, Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Kayuangin-Deking sebaiknya diluruskan.
Pendapat itu dilontarkan, mengingat akhir-akhir ini wilayah Malunda dan sekitarnya menjadi langganan banjir.
“Harusnya diluruskan saja daerah aliran sungainya. Jadi ambil patokan di Sungai Deking ke Bendungan Kayuangin. Kemudian diperlebar 70 meter dan kedalaman 5 meter. Jadi yang kena dampak ini ganti rugi saja. Pasti aman warga. Ini yang harus dipikirkan penentu kebijakan,” kata Jabir, baru-baru ini.
- Baca kumpulan berita tentang : Banjir Malunda
Jabir juga mengungkapkan, jika alasan untuk membangun Bendungan Kayuangin untuk mengairi sekitar 1.121 hektar areal persawahan di Malunda, itu kurang tepat. Karena hal ini akan memakan biaya ratusan miliar. Bagusnya kata Jabir, sumur bor di tengah-tengah persawahan yang dibangun.
“Itu saja yang dilakukan. Itu sama halnya pemborosan anggaran. Coba dengan sumur bor, pasti lebih efisien,” imbuh Jabir.
Apalagi, lanjut Jabir, bendungan punya ketahanan. Jika sampai umur 40 tahun zat kimia pada semen bendungan sudah habis.
“Tim Thailand bersama Sekretaris Pertamina Balikpapan pernah datang. Mereka mengatakan, Malunda harus waspadai adalah banjir bandang,” kata Jabir.
“Jadi banjir yang kemarin, belum apa-apa itu. Pokoknya pemerintah harus memikirkan betul dampak dari Bendungan Kayuangin ini, karena ini sungai, sungai besar,” pungkasnya.(Busriadi)