Sebagian warga di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene mengalami masalah dengan gigi. Tim medis Puskesmas Sendana I mencatat sebanyak 176 pasien yang berdomisili di Kecamatan Sendana bermasalah dengan gigi dan mulut. Data di Puskesmas Sendana I menunjukkan bahwa jumlahnya meningkat dari bulan Januari 2012. Bulan mei saja mencapai angka 176 dibanding bulan April yang hanya 107 pasien. Meski pada bulan Maret cukup tinggi mencapai angka 149 pasien, dan Februari sebanyak 135 pasien sedangkan bulan Januari sebanyak 165 pasien.
Fenomena tersebut masih dalam proses observasi tim medis Puskesmas Sendana I terkait meningkatnya warga yang bermasalah dengan gigi dan mulut. Kendati upaya mengurangi masalah gigi dan mulut melalui sosialisasi atau penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terus digenjot, namun hal itu belum juga menuai hasil maksimal.
Salah seorang tim medis dari Kedokteran gigi Unhas, drg Asiah Asliwani Jalil mengungkap jika pasien gigi dan mulut meningkat bulan mei lalu. Sebagian dari pasien tersebut adalah kategori anak yang usianya belum mencapai 17 tahun. Sedangkan pasien tergolong dewasa, pihaknya hanya menangani permintaan mencabut gigi yang rusak saja.
Kepada Mandar Nesw, drg. Asiah Asliwani Jalil mengungkapan bahwa peningkatan jumlah pasien dipicu karena minimnya pemahaman soal kesehatan gigi dan mulut. Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terus digenjot melalui berbagai metode, tidak hanya lewat selebaran ataupun sosialisasi ke masyarakat. Tim medis juga melakukan kemitraan dengan para pengelola sekolah di Kecamatan Sendana.
Kesehatan gigi dan mulut dimulai dari pola hidup yang sehat dan teratur. Masyarakat di daerah ini, Kata Asiah masih kurang paham pola kesehatan dalam hal gigi dan mulut. Akibatnya, sebagian besar penduduk yang berada pada level usia produktif mengalami gangguan pada mulut khususnya gigi.(ilham)