
Majene, mandarnews.com – Ragam cara dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mengurangi pecandu rokok di Indonesia. Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Melalui seksi promosi kesehatan (promkes), Dinkes melakukan upaya pencegahan kecanduan rokok sejak usia dini. Mereka mendatangi salah satu sekolah di Majene, SDN 2 Kampung baru untuk mensosialisasikan program unggulan mereka dalam pencegahan kecanduan rokok, Sabtu 11 Februari 2017 kemarin. Namanya Generasi Muda Anti Rokok (Gemar).
Menurut Kasi promkes Dinkes, Wirdaningsi, sosiaslisasi Gemar di SDN 2 Kampung baru tersebut sebagai langkah awal. Siswa diajari untuk mengenali Gemar dan bahaya rokok bagi kesehatan dengan konsep belajar sambil bermain.
“Itu tiga materi harus mereka tahu, kandungan racun dalam rokok, tubuh seorang perokok dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Mereka kemudian membuat persentasi kemudian disampaikan ke teman sendiri,” kata Wirdaningsi.
(Suasana pembekalan siswa)
Selain kepada teman sendiri, anak yang terpilih jadi duta tersebut diharapkan bisa menyampaikan bahaya tentang rokok di lingkungannya. Minimal, kata Wirdaningsih, anak tersebut bisa menjadi agen perubahan dalam lingkungan keluarga untuk mencegah kencanduan rokok.
“Kami menyasar anak-anak, istilahnya kami cuci otaknya atau merubah mindsetnya sejak dini agar menghindari rokok. Salah satu penyebab anak-anak merokok itu kan ketidak tahuan mereka tentang bahaya rokok karena kalau sudah terlanjur kecanduan rokok itu sangat susah untuk berhenti,” jelasnya.
Rencana kedepan, promkes akan mensosialisasikan Gemar ke 800 siswa SD yang tersebar di delapan kecamatan di Majene. Dengan rincian, 100 anak siswa SD setiap kecamatan akan diberikan materi sosialisasi Gemar. (Irwan)