Terharu. Sambil menangis terharu, Abdul Rahman memeluk Saparuddin
Jakarta, mandarnews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyerahkan dua korban Sandra Abu Sayyaf asal Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) kepada keluarga. Kedua Warga Negara Indonesia (WNI) ini adalah Saparuddin bin Koni dan Syawal bin Maryam asal Poniang Tengah, Desa Tallu Banua Utara, Kecamatan Sendana dan Deking, Kecamatan Malunda.
Mereka sempat disandra Abu Sayyaf selama 10 bulan sebelum akhirnya berhasil bebas sejak Kamis 7 September 2017 pekan lalu. Keduanya telah diserahkan kepada keluarga di Holding room Menteri Luar Negeri, Lt 2 Gedung Utama, Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat.
“Sudah penyerahan kepada keluarga langsung dari Ibu Menlu. Insya Allah sebentar malam (kami) pulang,” kata Abdul Rahman, salah satu keluarga.
Wakil Bupati Majene, Lukman turut hadir dalam penyerahan ini setelah mengikuti kegiatan di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI). Ia menceritakan, suasana haru saat keluarga bertemu dengan korban sandra.
- Baca kumpulan berita tentang : Dua Warga Majene Disandra Abu Sayyaf
Awalnya, pihak Menlu di ruang pertemuan menyampaikan sambutan soal pembebasan dua WNI. Lalu, dua korban sandra itu pun masuk di ruangan dan bertemu dengan keluarga. Seketika, tangis haru antara keluarga dan korban pun pecah.
“Kondisisinya mereka saling menangis terharu karena setelah sepuluh bulan ternyata tuhan sudah mempertemukan mereka,” kata Lukman saat dikonfirmasi via telepon, sore tadi.
Lukman mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pembebasan hingga dua warga Majene ini bisa kembali ke Indonesia dan bertemu dengan keluarga.
Dari kiri ke kanana : Asmirah, Saparuddin, Abdul Rahman, Syawal dan Salihuddin
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) untuk Davao City, Filipina, Brilian Napitupulu mengatakan, butuh perjuangan sangat panjang atas pembebasan dua WNI ini. Hal itu adalah hasil kerja sama atas semua pihak dari Pemerintah Indonesia dan Filipina.
Lanjut Brilian, rencananya malam ini keluarga dan korban sandra akan diterbangkan ke Makassar. Kemudian akan diterbangkan lagi Mamuju.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat penerbangan pertama, Jumat 15 September 2017 yang akan ditumpangi ke Mamuju. Diperkirakan, mereka tiba antara siang hingga sore hari di rumahnya.
Selain itu, Brilian menyebutkan, proses perjalanan pulang keluarga dan korban akan difasilitasi dan didampingi pihak dari Kemenlu.
“Akan difasilitasi dan akan ada pendampingan. Pokoknya kita lakukan yang terbaik,” kata Brilian.
Hingga kini, Brilian belum mengetahui soal rencana pemulihan mental terhadap dua WNI yang disandra komplotan bersenjata Abu Sayyaf tersebut. Meski demikian, ia mengucapkan rasa syukur atas kebersihasilan dua WNI ini bisa berkumpul kembali bersama keluarga. (Irwan Fals)