Komunitas ini bahkan mensupport bangkitnya sebuah usaha mikro. Misalnya dengan memberi bantuan kulkas produksi bagi yang bergerak di bidang penjualan es batu.
Untuk ke depan, komunitas ini sedang merancang pendirian panti jompo. Tanah untuk bangunan sudah tersedia, hasil dari hibah orang tua ustadz Zulfikar sendiri.
“Tinggal cari dana pembuatan panti jompo karena tanah sudah tersedia,” kata Ustadz Zulfikar.
Menurutnya, pendirian panji jompo oleh komunitas ini di Sulbar sudah terbilang mendesak. Alasannya, belum adanya panti jompo di Sulbar sementara banyak lansia yang terlantarkan.
Dari mana mereka mendapatkan dana ? Untuk saat ini dana mengalir dari facebooker yang melihat postingan mereka. Ada yang mentransfer, tak sedikit pula yang minta dijemput. Penjemput donasi tersebar di setiap wilayah. Mereka dibekali atribut komunitas untuk meyakinkan donatur.
Ustadz Zulfikar mengklaim bahwa pengumpulan dana atau pun barang sudah mendapat restu dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat. Komunitas Lima Siasayangngi juga sudah berbadan hukum.
“Sudah berbadan hukum dan hari ini saya urus NPWP–nya,” terang Ustadz Zulfikar.
Kom Lima Maasayanggi adalah akronim/kependekan dari Komunitas Peduli Sesama Mandar Siasayangngi. Kominitas ini mengambi tangan sebagai logonya yang makna filosifinya adalah suka atau gemar memberi.
Bagi pembaca yang ingin menyalurkan donasinya silahkan memhubungi langsung ustadz Zulfikar melalui no wa 0823 4906 9836
Penulis : Rizaldy