Penulis : Herman Haeruddin (Praktisi Pendidikan)
Majene – Semarak Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXII Tingkat Kabupaten Majene merupakan agenda rutin Kementerian Agama dengan tujuan mencari Qari’ Qari’a yang berbakat.
Pengutusan Kafilah dari perwakilan kecamatan untuk seleksi menuju ke tingkat Provinsi, Nasional hingga hingga ke Internasional.
Kita berharap Pada kafilah yang berlaga di pentas MTQ ini, adalah betul-betul putra asli Kabupaten Majene yang di buktikan dengan Kartu Identitas. Bukan karena berharap juara lalu menyewa transferan Qari’ di luar daerah Majene hanya dengan tujuan formalitas ingin juara.
Justru setelah juara bukan daerah kita yang bangga tetapi daerah lain dengan transferan Qari’ yang telah di bayar mahal.
Kita bisa melihat bahwa setiap perhelatan MTQ tingkat Kabupaten Majene sangat minim menemukan Qari’ Qari’a yang bisa tembus juara ke pentas nasional.
Sesudah Nuhun Jamal tidak ada lagi, sebab kita hanya ingin juara secara kuantitas tetapi jauh dari kualitas. Kalau belum bisa membawa tropi pulang toh Masih ada Periode akan datang tinggal pembinaannya dipermatang agar kedepannya bisa lebih maksimal, tidak mesti harus mengandalkan luar daerah.
Sekiranya Eksekutif, legislatif, LPTQ di tiap – tiap Kecamatan dan kementerian agama duduk bersama membicarakan masalah pembinaan dan penganggaran untuk pembinaan para Calon Qari-Qari’a. Pemerintah Kabupaten Majene dengan Semboyan Unggul, Mandiri, Religius bisa memperhatikan anggaran pembinaannya. Dengan seperti itu, Saya pikir Majene akan bisa menghasilkan Qari’ seperti; Darwin Hasibuan, Samsuri Firdaus, Salman Amrillah, Mastia Lestaluhu dan lainnya.
Kita berharap semoga Pentas MTQ Tammero’do Tingkat Kabupaten Majene yang dilaksanakan 12 hingga 16 Maret 2022 dapat menghasilkan Kafilah dari berbagi Cabang Lomba dapat membanggakan masyarakat dan nantinya bisa mewakili Kabupaten Majene di Pentas MTQ Tingkat Nasional nantinya.