Warga mengerumuni salah satu mata air tawar yang muncul di tepi pantai Bahari
Polewali, mandarnews.com – Sumber mata air tawar muncul di tepi pantai Bahari Kelurahan Wattang Kabupaten Polewali Mandar. Bukan satu, tapi langsung tiga sekaligus. Kejadian ini sontak menyedot perhatian warga sekitar, warga langsung berbondong-bondong datang untuk melihat langsung sumber mata air tawar tersebut. Bahkan mengambilnya.
Ada yang hanya melihat, mengambil foto atau video. Namun, banyak juga yang membawa botol, ceret, bahkan galon untuk menampung air yang muncul tersebut dengan niat menjadikannya air minum bahkan obat.
Masyarakat sekitar menuturkan, air yang muncul tidak terasa asin meskipun letaknya di tepi pantai. Bahkan ada yang mengatakan rasanya mirip dengan air zam-zam.
“Bersamaan semua munculnya itu mata air sejak kemarin pagi. Airnya tidak asin. Kalau banyak orang yang ambil saya biasa-biasa saja, terserah mereka mau apakan airnya,” ujar Anto, salah seorang warga.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Polewali Mandar M. Yusuf mengatakan, selama air tersebut tidak berbau, tercemar, atau mengandung zat kimia maka mengkonsumsi air tersebut boleh-boleh saja.
“Kalau tidak ada kejadian seperti banyak ikan yang ditemukan mati atau ada warga yang mengeluh setelah meminum air tersebut ya tidak ada masalah,” ujar M. Yusuf saat ditemui di ruangannya, Selasa (13/11/2018).
Munculnya mata air tawar di tepi pantai menurutnya bisa terjadi jika kondisi tanaman di sekitar lokasi itu bagus. Apalagi jika ada tanaman sukun atau kelapa sawit yang bisa memproses air.
Sedangkan Farhan, pegawai teknik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Polewali Mandar membeberkan, terdapat pipa instalasi PDAM di bawah trotoar dekat got sepanjang Jalan Bahari.
“Tapi kita belum bisa memastikan apakah mata air yang muncul itu adalah pipa PDAM yang bocor atau bukan,” kata Farhan.
Untuk itu, ia mengungkapkan akan menelusuri hal tersebut karena jangan sampai pipa yang bocor lalu airnya merembes ke laut.
Reporter : Ilma Amelia