Saat warga menancapkan dua batang kayu dan menyusun batu di tengah jalan sehingga hanya menyisakan akses bagi pengendara motor. Foto : Ilma Amelia
Mapilli, mandarnews.com – Pihak Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polewali Mandar menyikapi aksi pemblokiran jalan yang menuju lokasi peternakan sapi. Lokasi pembangunan sapi berada di Desa Beroangin Kecamatan Mapilli.
“Distanpan akan melakukan mediasi secepatnya. Hasilnya akan disampaikan nanti. Tapi aktivitas pekerjaan di dalam kawasan peternakan tetap berjalan,” beber Kepala Bidang Peternakan Distanpan Polewali Mandar, Kaharuddin, yang dikonfirmasi via ponsel, Selasa (13/11/2018).
Pada Sabtu (10/11/2018) lalu, sejumlah warga nekat memblokir jalan menuju area peternakan sapi yang tengah dibangun di Desa Beroangin. Mereka menancapkan dua batang kayu di tengah jalan dan menyusun batu di jalan sehingga hanya menyisakan akses bagi pengendara motor. Warga tidak mengizinkan mobil ataupun truk pengangkut material bangunan untuk memasuki area yang rencananya akan dijadikan peternakan sapi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Berdasarkan penuturan masyarakat, area yang dimaksud mencapai luas 250 hektar yang merupakan tanah milik warga tempat mencari nafkah dengan cara menanam kakao.
“Ini merupakan solusi satu-satunya untuk bertemu dengan pihak yang bersangkutan. Kami tidak punya maksud apa-apa, kami hanya ingin masyarakat dan pemerintah dipertemukan,” ujar Jalaluddin selaku koordinator aksi.
Diakuinya, sebelumnya telah ada pertemuan antara warga dan pemerintah untuk membahas hal ini. Nnamun belum ada keputusan atau kesepakatan yang dihasilkan.
“Waktu itu saya sempat mengatakan kepada Kepala Kehutanan untuk tidak melakukan apapun di lokasi sebelum ada keputusan, tapi sekarang nyatanya program terus berjalan meskipun belum ada keputusan,” kata Jalaluddin lagi.
Ia menegaskan, masyarakat tidak setuju dengan rencana Pemerintah Provinsi untuk membangun peternakan sapi di kawasan tersebut.
Tak hanya sumber mata pencaharian warga setempat. Tapi juga merupakan salah satu sumber air berseih mereka. Salah satu yang mengaku pemilik tanah di area tersebut bernama Muhsin juga menyatakan penolakannya. Alasannya, di lokasi yang dimaksud terdapat sumber air bersih itu.
“Di lokasi rencana pembangunan kandang sapi ini ada sungai. Sungai ini jadi sumber air bersih bagi masyarakat Desa Beroangin. Kalau jadi dibangun kandang sapi, maka otomatis sungainya akan kotor,” sebut Muhsin.
Reporter : Ilma Amelia