Bupati Majene, Fahmi Massiara saat mengunjungi Museum Mandar
Majene, mandarnews.com – Keunikan dan daya tarik Museum Mandar Majene membuat museum yang terletak di lingkungan Timbo-Timbo Kelurahan Pangali-Ali Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene ini direncanakan menjadi salah satu museum berskala regional di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar).
Bupati Majene, Fahmi Massiara mengatakan, usulan itu datang dariĀ pemerintah pusat melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia.
“Kalau yang kita urus kemarin itu fisik, namun pada saat itu ada usulan agar menjadi museum skala Sulbar,” kata Fahmi usai menghadiri pembukaan lomba Poto Museum, Kamis (27/6/2019).
Dari hasil komunikasi tersebut, pemerintah pusat merencanakan Museum Mandar Majene menjadi museum Provinsi Sulbar karena museum tersebut adalah satu-satunya di Sulbar.
Namun, untuk merealisasikan rencana itu, Pemerintah Kabupaten Majene harus dapat memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya memiki koleksi benda bersejarah dari semua daerah di Sulawesi Barat.
“Jadi, semua benda bersejarah, baik di Mamuju, Polman, maupun Mamasa semua harus berada di museum, bukan hanya benda bersejarah yang ada di Majene,” tukas Fahmi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene, Muh. Yassin mengatakan, Museum Mandar merupakan rumah sakit pada zaman kolonial Belanda.
“Usianya jug terbilang sudah sangat tua,” beber Yassin.
Museum Mandar, ungkap Yassin, memiliki sebanyak 1304 koleksi benda bersejarah dari beberapa daerah di Majene, yang terdiri dari koleksi geologi, geografi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, ilologi, keramik, seni rupa, dan teknologi. (Ashari)
Editor: Ilma Amelia