
Foto bersama usai peresmian dilakukan.
Majene, mandarnews.com – Peresmian Permandian Wisata Pattumea dan gedung paud program MARASA, Desa Betteng, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, telah diresmikan, Selasa (22/2).
Peresmian tersebut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa (PMD) Kapolsek, Danramil Pamboang, tokoh masyarakat dan tentunya Staf Ahli Pendidikan dan Kebudayaan mewakili Bupati Majene, Mustamin yang tidak bisa hadir akibat kondisi kesehatan.
Mustamin dalam sambutannya, mengapresiasi dan bangga atas adanya wisata Pattumea, dimana bisa mengingatkan kembali sejarah yang ada di Tanah Mandar khususnya Pamboang dan umumnya Majene.
Mustamin juga mengharapkan, agar wisata ini memiliki musala, sehingga pengunjung muslim mendapat kenyamanan saat berwisata, dalam melaksanakan salat.
“Tentunya kita bangga memiliki wisata ini, tapi alangkah baiknya ada musala, agar para pengunjung atau wisatawan muslim bisa nyaman melaksanakan shalat,” kata Mustamin.
Ia juga menghimbau agar wisata ini, dijaga dan dikembangkan bersama-sama, agar lebih baik.
“Ini bukan hanya kebanggan Desa Betteng, ini kebangsaan kita semua dan untuk itu mari bersama-sama memelihara dan menjaga wisata ini,” lanjutnya.
Selain itu, Mustamin juga menyampaikan pesan Bupati, yang mengharapkan sinergi dinas-dinas terkait untuk wisata Pattumea.
“Pak bupati berharap agar dinas pariwisata dan pendidikan bersinergi dengan baik, dinas pendidikan juga berharap tempat ini dijadikan tempat wisata pendidikan karena di sini tempat bersejarah,” tuturnya lagi.
Sementara Kepala Dinas PMD Majene, Andi Amriana Chairani yakin, lambat laun wisata Pattumea akan dikunjungi wisatawan luar daerah.
“Insya Allah tempat ini akan dikunjungi orang luar,” kata Amriana.
Sedangkan, Kepala Desa Betteng, Sultan selaku Pemerintah Desa menginginkan, kepada pemerintah kabupaten, provinsi ataupun pusat agar selalu membantu pembangunan wisata Pattumea.
“Kita selalu membutuhkan dukungan dan bantuan, pemerintah. Kan wisata ini sudah memiliki dasar, tidak mungkin dalam membangun wisata ini hanya menggunakan anggaran yang ada di desa, apalagi saat ini anggaran kebanyakan ditujukan ke penanganan Covid-19,” tutup Sultan. (haslan)