Kabar duka menyelimuti rumah keluarga H. Muh. Rais di Lingkungan Tangnga-Tangnga Kelurahan Labuang Utara Kabupaten Majene. Mereka mendapat informasi kematian Nadjemiah Samad Madjida yang merupakan jamaah haji kloter UPG 10.
Nadjemiah Samad sebenarnya adalah warga Jl. Batua Raya Makassar Sulsel tapi mendaftar dan berangkat haji di Majene Sulbar. Ia berangkat bersama kakaknya, Sitti Hara Binti Samad (istri H. Muh. Rais).
Komunikasi Nadjemiah dengan keluarganya di Majene selama berangkat haji sangat lancar sampai akhirnya dikabarkan syuhada dalam tragedi Mina.
Setelah wukuf Nadjemiah masih menelpon dan menyampaikan bahwa dirinya dan saudaranya sudah haji.
"Saya sudah haji di tanah suci. Maafkan saya," kata Nadjemiah dari balik telpon ditirukan keponakannya, Aisyah (34) kepada Mandar News di rumah H. Muh. Rais, Senin 28 September.
Setelah mendengar kabar kejadian Mina, keluarga menunggu telpon dari Nadjemiah tapi tak kunjung ada. Akhirnya keluarga yang berinisitif menelpon.
Telpon masuk beberapa kali dan selalu ada jawaban "Assalamualaikum", lalu terputus.
Sejak saat itu tidak ada lagi komunikasi antara keluarga di Majene dan Nadjemiah sampai ada berita di televisi menyiarkan kematian Nadjemiah. Tapi hingga kini belum ada konfirmasi dari Kemenag Majene, situs Kemenag Majene dibuka pun tidak ada kabar up to date mengenai jamaah haji asal Majene.
Tapi Kepala Daerah Kerja Makkah Asyad Hidayat di Makkah telah melakukan siaran pers mengenai tambahan korban tragedi Minaasal Indonesia. Salah satu diantaranya adalah pemilik nomor paspor B0693478 atas nama Nadjemiah Samad Madjida, kloter UPG 10.
Sementara kabar kakak kandung Nadjemiah yakni Sitti Hara Binti Samad diketahui keluarga dalam kondisi sehat wal afiat. Ia tidak berada dalam tragedi Mina karena tidak ikut melontar jamrah karena alasan usia sehingga dilontarkan oleh orang lain. Usia Sitti Hara saat ini sudah 70 tahun.(rizaldy/irwan)