Hasil olahan kopi Mamasa
MAMASA, mandarnews.com – Kecamatan Tandukkalua menampilkan berbagai olahan kopi di pameran pembangunan Kabupaten Mamasa sebagai produk unggulan.
“Kecamatan Tandukkalua mempunyai produk unggulan yakni kopi asli Mamasa yang berjenis Robusta dan Arabika dan diolah secara tradisional,” kata dr. Ratna Ketua PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kecamatan Tandukkalua, Rabu (6/3).
Menurutnya, pengelolaan dengan masih secara tradisional dimaksudkan untuk menjaga kualitas kopi.
Olahan kopi tersebut, lanjut Ratna, dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Kanan dan industri rumah tangga Desa Salurano.
Harga olahan kopi itu bervariasi, Arabica 200gr dihargai Rp.55.000, Robusta 200gr Rp.30.000, Arabica 100gr Rp.28.000, dan Robusta 100gr Rp.17.000,- Sedangkan arabica sachet Rp.10.000 dan robusta sachet Rp.6.000.
Ketua PKK Kecamatan Tandukkalua ini berharap olahan kopi yang pihaknya tampilkan di pameran pembangunan saat ini, bisa dikunjungi ke daerahnya baik pembeli maupun wisatawan.
Suriati, salah satu penyuluh pertanian Kecamatan Tanddukkalua menjelaskan, kopi robusta dan arabika yang diolah adalah kopi pilihan yang berwarna merah. Ia menambahkan, kopi yang telah merah kemudian dilakukan pemisahan kulit kemudian dipermentasi selama 24 jam lalu dicuci lalu di keringkan menggunakan cahaya matahari hingga kadar airnya 12%.
Menurut Suriati, lantaran tidak mempunyai alat pengukur kadar air sehingga menggunakan insting perkiraan. Proses tersebut dilakukan sehingga didapatkan glin blinnya, setelah itu dilakukan penyortiran biji.
Lanjut ia mengatakan, biji pilihan telah disortir kemudian disangrai menggunakan kuali yang terbuat dari tanah liat lalu dihaluskan kopi menggunakan pabrik industri rumah tangga dan blender. Ia berharap, sekiranya Pemda Mamasa bisa membantu sarana dan prasarana pengelolaan kopi, baik mesin rosting, mesin pengupas, brinder atau mesin penggilingan kopi, dan alat pengelolaan kopi lainnya.
Dessinanya, salah satu pengunjung mengatakan produk olahan yang ditampilkan di pameran tersebut adalah langkah awal untuk mengenalkan dan memberitahukan kepada publik bahwa ternyata Kecamatan Tandukkalua mempunyai olahan kopi asli Mamasa.
Ia yakin, produk yang ditampilkan tersebut menuai apresiasi dari masyarakat dan akan dicari oleh masyarakat Mamasa sendiri. Dessi juga meminta, sekiranya pengolahan kopi yang ditampilkan oleh Kecamatan Tandukkalua terus dikelola secara tradisional agar tetap mempertahankan keasliannya. (MG-2)