Bawaslu Majene beserta Ansarullah A.Lidda SH,MH (Bawaslu Prov.Sulawesi Barat) saat melakukan diskusi publik pengawasan pemilu 2019, sore tadi, Kamis (07/03) di Cafe Zefani
MAJENE, mandarnews.com – Dalam rangka mengoptimalkan sosialisasi pengawasan Pemilu serentak 2019 maka Bawaslu Kabupaten Majene mengadakan diskusi publik pengawasan Pemilu yang bertempat di Cafe Zefani, Kelurahan Baurung Kec.Banggae Timur sore tadi (07/03/2019). Kegiatan berlangsung pukul 16.10 wita – 17.30 wita
Dalam diskusi tersebut hadir pula Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat yang diwakili oleh Ansarullah A. Lidda sebagai narasumber, seluruh panwascam se kab. Majene, para awak media dan organisasi kemahasiswaan se-Kabupaten Majene.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Majene Sofyan Ali, S.Pd.I menjelaskan, diskusi publik dianggap penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat memahami bahwa pengawasan Pemilu 2019 tidak hanya dibebankan pada Bawaslu saja tapi juga diharapkan peran serta seluruh lapisan masyarakat turut berpartisipasi dalam melaporkan dugaan pelanggaran.
Hal senada disampaikan pula Muh.Dardi,S.Pd, salah satu Anggota Bawaslu Majene. Dia mengharapkan keterlibatan dari pers atau media dan masyarakat secara umum untuk tetap mengawal perjalanan proses penanganan pelanggaran pemilu yang telah dilakukan Bawaslu kabupaten semisal penanganan dugaan tindak pidana pemilu jika selanjutnya sudah dilimpahkan kepada pihak kepolisian atau kejaksaan.
“Ini penting dikawal oleh rekan-rekan pers atau media dan juga lapisan masyarakat karena setelah kami melimpahkan sebuah kasus dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu kepada kepolisian atau di kejaksaan maka di saat itu pula kami di Bawaslu Kabupaten tidak bisa masuk terlalu jauh ke ranah dua institusi tersebut,” jelas Dardi dengan mimik serius.
Diskusi sore tadi tampak alot ditandai dengan antusiasme peserta memberi pertanyaan dan harapan-harapan menjelang pemilu 2019. Seperti harapan Ramli Yunus salah satu perwakilan HMI.
“Diskusi yang diselenggarakan oleh Bawaslu Majene tadi merupakan langkah yang bagus dalam mengawal pesta demokrasi nanti sebab ketika OKP, unsur media atau pers dan seluruh masyarakat dilibatkan, niscaya pelanggaran-pelanggaran yang dikhawatirkan akan muncul dapat terminimalisir. Kami akan menjadi garda terdepan dalam melaporkan dugaan pelanggaran ke Bawaslu Majene ketika kami temukan indikasi pelanggaran dilapangan,” harap Yunus Mahasiswa Unsulbar Fakultas Sosial Politik ini.(Syarif)