Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma (memegang mikrofon), samping kanan Najmah M. Bachyt Fattah Ketua Tim PKK istri Bupati Majene dan kiri Kepala BPOM Lintang Purba Jaya.
Majene, mandarnews.com – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju melaksanakan penyuluhan untuk para pedagang sekaligus mengkampanyekan Pasar Aman Berbasis Komunitas, Selasa (31/8) di Villa Bogor Majene.
Dalam kegiatan, pihak Balai dihadiri langsung Kepala BPOM Mamuju, Lintang Purba Jaya sementara untuk Pemerintah Kabupaten Majene, dihadiri langsung Wakil Bupati Majene, Arismunandar Kalma, instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Kelautan serta para pelaku usaha.
Menurut Kepala BPOM Mamuju, Lintang Purba Jaya, kegiatan yang dilaksanakan bagian dari monitoring awal setelah sebelumnya dilakukan advokasi dan program Pasar Aman Berbasis Komunitas serta sudah melakukan pelatihan.
“Hari ini penyuluhan untuk pedagang sekaligus mendengar kampanye pasar dari stakeholder dan dihadiri wakil Bupati Majene,” ucapnya.
Ia mengaku, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut agar sampai akhir tahun nanti program Pasar Aman Berbasis Komunitas di Pasar Sentral Majene berjalan lancar dan bagus.
Kepala BPOM itu menyebutkan, hasil monitoring awal dari seratus sampel yang diambil di Majene masih ditemukan dua sampel tidak memenuhi syarat dan diharapkan di akhir tahun sudah tidak ada lagi sampel pangan yang mengandung bahan berbahaya.
“Jadi pasar aman berbasis komunitas itu, kita tahu pasar itu pengelolanya tidak hanya dari dinas perindustrian dan perdagangan saja tapi semuanya ada disitu ada BPOM, Dinas Kelautan, Kesehatan bahkan dari asosiasi – asosiasi pun ada. Makanya kita garap bersama pasar sentral itu agar menjadi pasar yang ideal yang tujuan utamanya untuk mencegah bahan berbahaya beredar di pasar,” ungkap Lintang.
Lintang ingin, mengamankan pasar sentral dari pangan yang berbahaya dengan cara menguatkan pengelola pasarnya, dengan cara memberikan ilmu, alat supaya dapat menguji dapat memilih makanan yang mengandung bahan berbahaya.
“Otomatis pedagangnya juga tahu boraks, formalin dan bahan makanan berbahaya lainnya tidak bisa dijual lagi, tidak bisa digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat,” sambungnya.
Ia pun berharap, program ini direplikasi tahun depan oleh Pemerintah Kab. Majene diterapkan tidak hanya di pasar sentral tapi semua tempat penjualan dapat tersampaikan.
Sementara Wakil Bupati Majene, Aris mengatakan untuk menuju Pasar Mana Berbasis Komunitas perlu adanya perlengkapan sarana dan prasarana pendukung dalam pasar serta adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan dinas terkait.
“Kita tahu untuk di pasar ini sudah ada beberapa sarana dan prasarana di dalamnya, sehingga ke depan kita ingin bersihkan kembali, fungsikan kembali, tentu akan melalui proses atau bertahap dan kami harap ke depan sarana dan prasarana di pasar berfungsi seperti drainase dan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) nya,” tandas Aris.
Selain itu kata Aris, langkah lain yang perlu dilakukan adalah agar bisa menuju Pasar Aman Berbasis Komunitas adalah melakukan koordinasi yang baik antara pemerintah dan dinas atau stakeholder terkait.
“Pemerintah, dinas terkait harus bisa bekerjasama dalam pengawasan dan pemeriksaan barang – barang yang ada di pasar atau ritel. Karena bagaimana pun barang – barang di pasar harus tetap memenuhi izin edar,” ucapnya.
Wakil Bupati itu juga meminta, agar para pedagang dan pengelola pasar senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian barang maupun lokasi. Karena menurutnya, salah satu hal yang menjadi penyebab cepatnya maju dan berkembang pasar modern adalah karena sangat memperhatikan kebersihan dan kerapian baik lingkungan pasar maupun barang.
Ia pun berharap, agar pasar tradisional nantinya juga tetap bisa menjaga kebersihan dan kerapian pasar maupun barang.
(Mutawakkir Saputra)