Majene, mandarnews.com – Bupati Majene Fahmi Masiara meresmikan Pasar Lembang yang berada di Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Senin 30 Januari 2017 sore. Pasar yang dibangun tahun 2015 itu ditetapkan sebagai pusat oleh-oleh khas Majene.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Perdagangan dan Perindustrian Majene, Hasdinar, Pasar Lembang difungsikan sebagai pusat oleh-oleh khas Majene. Seperti makanan atau kue dan seouvenir khas.
“Difungsikan sebagai pusat oleh-oleh Kabupaten Majene yang dihaharapkan dapat menjadi ikon baru bagi Majene serta sebuah langkah sinergitas dari koperasi UKM dan perdagangan dan perindustrusian untuk mewujudkan Majene Produktif Profesional dan Proaktif (MP3),” kata Hasdinar.
(Keterangan : Fahmi Massiara saat meninjau pedagang)
Latar belakang pembangunan pasar ini, kata Hasdinar, didasari pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Majene yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2015 tercatat 1.316 pelaku UMKM dan mengalami peningkatan atau bertambah jadi 4.651 pelaku UMKM pada tahun 2016.
“Disatu sisi, ini merupakan sesuatu yang sangat membanggakan karena banyaknya bermunculan wirausaha-wirausaha baru. Hal ini merupakan pekerjaan yang besar. Para pelaku UMKM pada umumnya belum memilik jaringan distribusi yang baik terhadap produknya. Jadi disinilah tempatnya untuk memasarkan,” katanya.
(Keterangan : Fahmi Massiara dan Lukman saat meninjau pedagang)
Selain itu, seharusnya pasar tersebut beroperasi sejak tahun 2016. Namun karena jalan rusak dan ada pekerjaan proyek drainase sehingga pasar tersebut baru bisa digunakan.
Baca juga : Alat Uji Kendaraan Bermotor di Majene Mangkrak
Sementara itu, Fahmi Massiara meminta kepada penjual agar tetap merawat dan menjaga pasar. Ia meminta kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) selaku pengelola agar tegas. Supaya pasar tersebut dikhususkan sebagai pusat oleh-oleh khas Majene dan melarang pedagang barang campuran masuk untuk menjual.
“Kalau ada penjual campuran akan semrawut. Ini khusus makanan dan souvenir khas di Majene. Mari kita hidupkan ini untuk membangkitkan dan memberdayakan para pembuat kue dan souvenir masyarakat kita,” tutur Fahmi Massiara.
(Keterangan : Fahmi Massiara dan Lukman saat meninjau pedagang)
Rencana kedepan, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene akan mengubah model pasar tersebut. Bagian depan akan ditutup dan bagian belakang akan dibuka sebagai akses masuk di pasar tersebut.
Baca juga : Pasat Lembang Dituding akan Menyebabkan Kemacetan
Bagian belakang pasar akan dijadikan sebagai akses masuk untuk mencegah kemacetan di Jalan Trans Sulawesi. Dengan kata lain jika rencana itu terealisasi maka akses jalan menuju pasar tersebut lewat samping Kodim 1401 Majene atau dari Barane. (Irwan)