Sementara itu, Direktur RSUD Majene, dr. Yupie Handayani menyampaikan, kesimpulan rapat adalah Sisrute tetap diterapkan tetapi dengan mekanisme pasien emergensi bisa tidak melalui Sisrute.
“Sisrute sebenarnya tujuannya baik. Cuma mungkin kondisi kita hanya satu rumah sakit di Majene dan tidak ada alternatif lain,” ucap dr. Yupie.
Tujuan Sisrute, lanjutnya, adalah menscreening pasien untuk mendapatkan pelayanan terbaik yang bisa dilakukan di tempat tersebut, memberikan informasi, seperti kondisi rumah sakit yang penuh, dokter spesialisnya ada atau tidak, dan lain sebagainya.
“Sisrute akan sangat bagus jika pasien yang dirujuk tepat sasaran. Saya harap semuanya tetap bekerja sesuai mekanisme dan sistem yang ada. Koordinasi tetap berjalan. Dengan tujuan utama kita melakukan pelayanan di mutu dan peningkatan pelayanan terhadap pasien,” tutur dr. Yupie.
Basri Mallilingan, anggota Komisi III DPRD Majene membeberkan, pelayanan di RSUD Majene perlu penanganan serius karena dari tahun ke tahun tetap ada persoalan.
“RSUD yang paling banyak diundang oleh DPRD karena selalu ada masalah. Selesai satu masalah, muncul lagi satu masalah baru. Masalah kesehatan inilah yang paling banyak dikeluhkan masyarakat,” ungkap Basri.
Ia berharap, Direktur RSUD yang baru mempelajari setiap permasalahan di rumah sakit sehingga tidak ada lagi yang terjadi. (Putra)
Editor: Ilma Amelia