Mamasa, mandarnews.com – Dampak wabah virus corona sebagian warga masih ragu bahkan takut berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata’, Kabupaten Mamasa.
Hal itu ditanggapi Direktur RSUD Kondosapata’, dr. Adriana dan memberikan penjelasan agar masyarakat tidak perlu takut berobat ke RSUD.
Direktur RSUD Kondosapata’, dr. Adriana menjelaskan, sejak akhir Maret hingga April Tahun 2020 data pasien mengalami penurunan drastis hingga sekitar 70% atau sekitar 150 orang, jika dibandingkan data sebelumnya pada
Maret sampai April Tahun 2019 dengan jumlah pasien lebih dari 500 orang.
Menurut dr Adriana, ini akibat banyak pasien menunda atau takut datang ke RSUD sehingga beberapa pasien ditemukan penyakitnya makin parah baru dibawa ke rumah sakit.
“Memang banyak masyarakat yang beranggapan takut ke RSUD nanti tertular virus corona, padahal untuk pasien yang dijangkit virus tersebut juga dilakukan penanganan khusus secara terpisah dengan pasien biasa bahkan petugas medisnya pun terpisah,” jelas Direktur RSUD Kondosapata’ di ruang kerjanya, Senin (20/7).
Dr Adriana juga menyampaikan, khusus pasien yang dinyatakan positif corona, proses perawatannya ada di ruang isolasi yang letaknya juga telah dipertimbangkan agar tidak bercampurbaur dengan pasien lainnya.
Katanya, setiap petugas medis merawat pasien corona juga tidak melayani pasien biasa bahkan melakukan karantina mandiri setelah jam tugas sehingga soal keamanan masyarakat dari virus corona yang berkunjung ke RSUD tentu telah diperhatikan.
Direktur RSUD ini mengungkapkan, hal tersebut agak berubah setelah diterapkan normal baru sehingga sejak Mei hingga Juli 2020 data pasien ke RSUD Kondosapata’ perlahan mulai ikut normal namun masih ada saja sebagian masyarakat yang takut.
Sementara warga Desa Pidada, Hendrik saat dikonfirmasi menyatakan, banyak warga ragu bahkan takut berobat ke RSUD Kondosapata’ sebab anggapannya di sana ada pasien Covid-19, karena takut tertular meskipun sakit lebih memilih berdiam diri di rumah saja.
“Memang perlu ada sosialisasi tersendiri sekaitan hal ini agar masyarakat tidak lagi takut ke RSUD,” tuturnya.
Sebagian lagi, kata Hendrik, banyak beranggapan bahwa jangan sampai ditulari virus Corona karena dirawat oleh tenaga medis yang sebelumnya merawat pasien positif Corona. (Hapri Nelpan)